Fitonutrien Sawit Berpeluang Menjadi Tambang Ekonomi Indonesia

Mudah Didapat

Pertama, minyak sawit merupakan bahan baku yang mudah didapat karena diproduksi di dalam negeri.

Kedua, menjaga kelembaban kulit karena apabila dicampurkan sebagai moisturizer atau emollient mampu menjaga kelembutan kulit.

Ketiga, pembersih lantaran mampu menjadi pembusa dan pengikat kotoran berlemak.

“Turunan sawit dapat dijumpai di produk perawatan tubuh seperti sabun, sampo, lipstik, moisturizer, skincare dan foundation.”

“Ke depan, produk kosmetik ini akan terus berinovasi,” jelasnya.

Ahmad Gazali Sofwan Sinaga Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit mengatakan pihaknya telah membuat produk personal care yang bahannya 80 persen dari minyak sawit.

Salah satu manfaatnya adalah fitonutrien di personal care dapat menahan kulit dari paparan sinar matahari.

Vitamin E dapat mengembalikan kelembapan pada kulit yang mengalami dehidrasi.

“Selain itu, memperbaiki kerusakan kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebih. Serta dapat memulihkan kulit yang terbakar sinar Ultra Violet lebih cepat,” tambahnya.

Kementerian Perindustrian menitikberatkan empat langkah untuk mendukung industri oleokimia dan fitonutrien sawit.

Pertama, restrukturisasi tarif pungutan ekspor progresif, untuk mengamankan bahan baku CPO/CPKO di dalam negeri.

Kedua, diskon harga gas bumi industri oleokimia; terdapat delapan perusahaan (12 pabrik) telah mendapatkan harga ±USD6/MMBTU, menyusul empat perusahaan berikutnya.

Ketiga, peluang Insentif Perpajakan Super Deduction Tax untuk Inovasi Litbang (PMK No 153/2020) oleh sektor industri.

Keempat, penerbitan IOMKI (Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri) dan pengawasan/pengendalian selama Pandemi Covid-19, sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 8 Tahun 2020. (*)