TROPIS.CO- JAKARTA, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kamis (28/3) di Jakarta, melantik sejumlah pejabat pimpinan tinggi pratama, setingkat eselon II di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Salah seorang pejabat yang dilantik U.Mamat Rachmat, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Leuser menjadi Kepala Biro Humas, menggantikan posisi Nunu Anugrah yang telah diangkat sebagai Direktur Konservasi keaneka ragaman Hayati dan Spesies Genetik ( KKHSG) Di Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem.
Bersama U.Mamat Rahmat, Menteri Siti juga melantik Eddy Sulistyo Heri Susetyo, Kepala Pusat Data dan Informasi ( Pusdatin) sebagai Kepala Biro Perencanaan, Irwan Assaad sebagai Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim.
Menteri juga melantik Rudianto Saragih Natipuluh sebagai Direktur Pencegahan dan Pengamanan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di bawah Ditjen Penegakan Hukum. Rudianto menggantikan Sustyo Iriono yang kini menjadi pejabat fungsional. Sebelumnya, Rudianto menjabat sebagai Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara.
Dalam acara pelantikan yang dihadiri sejumlah pejabat eselon I, dirjen dan sekjen dan juga pejabat Eselon II, Menteri Siti, menyampaikan agar pejabat yang baru dilantik untuk cepat tanggap dan responsif terhadap permasalahan dan dinamika yang berkembang di masyarakat. Masyarakat berharap isu isu yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan kehutanan untuk dapat diselesaikan secepat mungkin.
Kepada TROPIS, U.Mamat Rahmat, mengharapkan adanya dukungan kalangan pers, dalam menjalankan tanggung jawab dan amanah yang diembankan Ibu Menteri Siti Nurbaya, agar apa yang ditargetkan Menteri padanya bisa tercapai, berjalan lancar dan sukses. “Sungguh kami mengharapkan adanya dukungan penuh dari kawan kawan wartawan agar misi KLHK membangun lingkungan hidup dan kehutanan bisa tercapai optimal,”ujarnya di ruang Humas, seusai pelantikan.
Penempatan Ujang Mamat Rahmat sebagai Kepala Biro Humas dinilai sejumlah wartawan senior yang biasa meliput kegiatan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sangat tepat, disaat tingginya tuntutan masyarakat terhadap keterbukaan informasi. Saat menjabat Kepala TN Gunung Leuser, Mamat Rahmat dinilai sangat dekat dengan semua jajaran di lingkungan TN Gunung Leuser.
Sadar bahwa taman nasional atau resort menjadi ujung tombak dalam pengelolaan kawasan di tingkat tapak, maka Mamat Rahmat selalu bertandang ke resort resort yang ada di TN Gunung Leuser untuk membangun sinergisitas dan kerjasama antar pihak di wilayah kerjanya masing masing.
U.Mamat Rahmad, memang sosok ASN yang dibesarkan dalam lingkungan konservasi. Dia mengawali karirnya sebagai CPNS di Taman Nasional Ujung Kulon. Relatif lama Mamat Rahmat di sini, hingga kemudian diangkat sebagai Kepala Seksi Wilayah di Taman Nasional Ujung Kulon itu.
Sebelum menjadi Kepala Balai Besar Taman Ujung Kulon, U. Mamat Rahmat sempat ditarik ke Manggala Wanabakti, di kantor pusat Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem. Di sini, Mamat Rahmat, diposisikan sebagai Kepala Seksi Pengembangan Sumberdaya Genetik di Direktorat KKH.
Usai menjadi Kepala Taman Nasional Ujung Kulon, Mamat Rahmat dipercayai menjabat Kepala Sub Direktorat (Kasudit) Pemulihan Ekosistem Direktorat Kawasan Konservasi. Dan setelah itu, menjadi Analis Kebijakan Ahli Madya pada Direktorat Pengelolaan Kawasan Konservasi. Hingga kemudian, dilantik menjadi Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser. Kamis, (28/3), Menteri Siti Nurbaya melantik U. Mamat Rahmat sebagai Kepala Biro Humas, bersama melantik 3 pejabat pimpinan tinggi pratama lainnya.
Dengan diposisikan sejumlah pejabat baru pada Biro Humas, Biro Perencanaan, dan Direktur Adaptasi Perubahan Iklim serta Direktur pencegahan dan Pengamanan, maka posisi jabatan eselon II yang dijabat pelaksana tugas, mulai berkurang.
Memang kini relatif masih banyak Posisi jabatan eselon II di lingkup KLHK, dijabat pelaksana tugas. Di lingkup Sekjen saja, sejumlah jabatan eselon II atau pejabat pimpinan Tinggi Pratama yang masih dijabat pelaksana tugas; antara lain, Kepala Biro Umum dan Kepala Biro Keuangan.
Begitupun di lingkup Direktorat Jenderal atau Ditjen, juga masih ada jabatan eselon II dijabat pelaksana tugas. Bambang Sopieyanto, mantan Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi ( Menpan RB), menyebut penempatan pelaksana tugas terlalu lama, ini menghambat jenjang karir pejabat di bawahnya.
Karena pada saat jabatan itu mau diisi dengan pejabat defenitif melalui bidding, lanjutnya, usia mereka sudah tak memenuhi persyaratan karena menjelang masa purna tugas. “Tentu ini sangat merugikan mereka, padahal pejabat pimpinan tinggi pratama merupakan impian setiap ASN,”tutur mantan Dirjen Planologi dan Kepala Badan Penyuluhan dan SDM KLHK ini.
Sementara untuk posisi jabatan eselon 1 atau pejabat tinggi madya, seperti Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari dan Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan – yang kini juga masih dijabat pelaksana tugas, proses biddingnya sudah memasuki tahap akhir, wawancara untuk mendapatkan 3 calon terbaik, sebelum diajukan kepada Presiden.
Sebelumnya, Tim Seleksi yang diketuai Agus Pambagio telah menetapkan sejumlah nama yang lulus hasil seleksi penulisan Policy Brief dan pelaksanaab asesmen untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi madya lingkup Kementerian LHK. Dan mereka diantaranya; untuk Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan; Haruni Krisnawati ,Mahfudz, Muchamad Saparis Soedarjanto, dan Sri Handayaningsih, serta Yozarwardi Usama Putra.
Kemdian ada 3 nama yang wajib mengikuti asesmen, dan mereka itu; Mahfudz, Muchamad Saparis Soedarjanto dan Yozarwardi Usama Putra.
Sedangkan untuk Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, mereka yang dinyatakan lulus seleksi penulisan Policy Brief, diantaranya; Ammy Nurwati, Dida Migfar Ridha, Jefry Susyafrianto, Muhammad Zainal Arifin, Nandang Prihadi, Noer Adi Wardojo dan Sri Suwanto. Lalu yang wajib ikut asesmen Dida Migfar Ridha, Jefry Susyafrianto, Nandang Prihadi dan Noer Adi Wardojo.
Selasa dan Rabu (26-27/03) kemarin, para calon pejabat pimpinan tinggi madya telah mengikuti tes wawancara. Dan dijadualkan pengumaman lulus seleksi dijadualkan pada 5 April mendatang. “Nah, hasilnya nanti kita serahkan kepada Bu Menteri, dan oleh Bu Menteri diajukan kepada Presiden,”kata Agus Pambagio menjawab TROPIS saat dilangsungkan buka puasa bersama kalangan pimpinan redaksi dan sejumlah wartawan senior yang diselenggarakan pimpinan PT Triputra, milik pengusaha TP Rahmad, di salah hotel berbintang di kawasan kuningan Jakarta, Kamis (21/03).