Katalis Penting dalam Pengolahan Minyak Sawit dan Minyak Bumi Jadi BBM, Begini Penjelasannya

Sangat penting bagi Indonesia menghasilkan katalis sendiri supaya tidak bergantung kepada negara lain. Foto: Jos/TROPIS.CO
Sangat penting bagi Indonesia menghasilkan katalis sendiri supaya tidak bergantung kepada negara lain. Foto: Jos/TROPIS.CO

TROPIS.CO, BANDUNG – Salah satu unsur penting dalam pengolahan minyak sawit maupun minyak bumi menjadi bahan bakar minyak (BBM) seperti bioavtur, biodiesel, Pertalite, Pertamax, dan sebagainya adalah katalis.

Katalis adalah zat atau senyawa yang digunakan untuk mempercepat atau mengontrol laju reaksi kimia tanpa berpartisipasi dalam reaksi.

Fungsi katalis yang paling umum adalah untuk mempercepat atau mengatur kecepatan reaksi kimia tanpa ikut bereaksi dalam reaksi.

Tim Peneliti dari Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK) dan Pusat Rekayasa Katalisis (PRK) Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mampu memproduksi katalis yang diberi nama Katalis Merah Putih.

Baca juga: Ini Salah Satu Keistimewaan Kelapa Sawit, Limbahnya Bisa Jadi Energi Terbarukan

“Kami ingin meluruskan informasi di masyarakat mengenai katalis, jadi ada yang bilang bahwa katalis itu dari sawit. Padahal, katalis itu bukan dari sawit.”

“Tetapi katalis ini membantu sawit untuk proses konversi minyak sawit dan inti sawit menjadi bahan bakar nabati,” tutur Melia saat menerima kunjungan wartawan yang mengikuti Workshop Jurnalis Industri Hilir Sawit, Majalah Sawit Indonesia di Kampus ITB, Bandung, Rabu (31/1/2024).

Menurut Melia, inovasi katalis yang dihasilkan ITB sangatlah penting karena 90 persen kebutuhan katalis Indonesia, masih diimpor dari negara lain seperti Jerman, China, India, dan Amerika Serikat.

Karena itulah, sangat penting bagi Indonesia menghasilkan katalis sendiri supaya tidak bergantung kepada negara lain.

Baca juga: Pakistan Jadi Pasar Potensial Minyak Sawit Indonesia

“Memang jumlah dan kebutuhan katalis ini ribuan karena menyesuaikan kebutuhan industri itu sendiri.”

“Bentuknya juga beragam ada yang seperti serbuk dan pellet,” ujar Melia.

Dengan menghasilkan katalis sendiri, Melia menjelaskan bahwa Laboratorium TRKK dan PRK ITB telah melakukan pengembangan teknologi katalisis dan proses untuk memproduksi bensin sawit (Bensa)

Lalu pada 2019, Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) membantu pendanaan TRKK ITB untuk pengembangan katalis dan membangun unit produksi bensin sawit kapasitas 20 liter per hari.

Baca juga: RSPO Komit Kembangkan Industri Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia