Roadmap Pengurangan Sampah Indonesia 

Inisiatif Sektor Swasta dan LSM 

Regulasi saja tidak cukup, karena dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menangani masalah sampah plastik di Indonesia.

Baca juga: Pekan Dialog Iklim New York, Kadin Diskusikan Gerakan Mendukung FoLU Net Sink 2030

Untuk itu, lembaga swadaya masyarakat serta perusahaan yang peduli lingkungan memulai beberapa proyek untuk menunjukkan manfaat pengelolaan sampah plastik yang lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat.

Beberapa sektor swasta atau LSM memprakarsai beberapa proyek untuk membantu mengurangi sampah plastik di tanah air.

Sebagai contoh, Danone, produsen air minum dalam kemasan Aqua, menginisiasi gerakan #BijakBerplastik, yang menurut sebuah penelitian, dalam empat tahun perjalanannya, telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap lingkungan serta gaya hidup masyarakat. orang di Indonesia.

Danone bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), melakukan kajian independen untuk menganalisis dampak #BijakBerplastik terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi LPEM FEB-UI merupakan lembaga penelitian di bidang sosial dan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat dan sesuai dengan tata pemerintahan yang baik.

Baca juga: NGOs Kritik Mesir, Sebagai Tuan Rumah Yang Kurang Ambius Menurunkan EGRK

Kajian tentang #BijakBerplastik yang mengedukasi masyarakat Indonesia tentang pengetahuan plastik dan dampak buruk dari sampah plastik yang berlebihan, menunjukkan bahwa gerakan tersebut telah menawarkan nilai ekonomi sebesar Rp1,22 triliun, sejak awal proyek 2018 hingga 2021.

“Gerakan #BijakBerplastik menunjukkan komitmen perusahaan untuk menerapkan konsep ekonomi sirkular dalam mengelola sampah kemasan secara berkelanjutan,” kata Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia dalam keterangan persnya belum lama ini.

Gerakan tersebut, kata dia, merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk membantu pemerintah dalam mengurangi kebocoran sampah plastik ke laut di Indonesia sebesar 70 persen dari jumlah saat ini pada tahun 2025.

Danone-AQUA melalui Gerakan #BijakBerplastik berupaya mengedukasi masyarakat dengan memanfaatkan sekolah dan tempat umum.

Baca juga: Indonesia Harus Punya Skenario Lain Jika Perang Rusia Versus Ukraina Usai

Perusahaan mengatakan bahwa kegiatan pendidikan tidak dapat berhasil dalam sekejap mata, tetapi dengan proses yang bertahap dan berkesinambungan oleh karena itu, #BijakBerplastik direncanakan sebagai kegiatan jangka panjang.

Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, M.Si., Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan pihak swasta juga memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan usaha yang bertanggung jawab.

“Pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, akan konsisten mendorong dunia usaha untuk ikut bertanggung jawab, sebagaimana diamanatkan dalam Permen No 75/2019,” ujarnya.

“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih memperhatikan dan berperan aktif dalam isu-isu terkait sampah untuk (berkontribusi) dalam pelestarian lingkungan,” kata Sinta Saptarina.

Baca juga: Mahendra: Indonesia Harus Perkuat Kampanye Positif Sawit dan Batu Bara

Anggi Putri Pertiwi, Perencana Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan “Implementasi Ekonomi Sirkular sebagai model ekonomi harus mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, mendorong pemanfaatan sumber daya selama mungkin dan mendaur ulang sampah menjadi produksi. proses.”

Dia mengatakan ekonomi sirkular tidak hanya tentang sistem pengelolaan sampah atau praktik daur ulang, tetapi juga mencakup efisiensi sumber daya alam, rantai pasokan yang efisien dan juga ramah lingkungan dan sosial.

Selain Danone-Aqua #BijakBerplastic Movement, masih banyak lagi proyek lain untuk membantu pemerintah Indonesia mengurangi kebocoran sampah plastik ke laut.