Roadmap Pengurangan Sampah Indonesia 

Rethinking Plastics

Misalnya, ada juga Rethinking Plastics: Circular Economy Solutions to Marine Litter, sebuah proyek yang mendukung transisi menuju ekonomi sirkular untuk plastik guna membantu mengurangi kebocoran sampah plastik ke laut di tujuh negara di Asia Timur dan Tenggara, termasuk Indonesia.

Didanai bersama oleh Uni Eropa dan Republik Federal Jerman melalui Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), proyek Rehinking Plastic dilaksanakan bersama oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan Expertise France.

Baca juga: Sawit Solusi Pemulihan Ekonomi dan Antisipasi Dampak Resesi

Di Indonesia, selain mencakup pengelolaan sampah plastik, konsumsi dan produksi plastik yang berkelanjutan, serta pengurangan sampah dari sumber berbasis laut, Rethinking Plastic sejalan dengan upaya dan inisiatif regional dan nasional untuk mengurangi sampah plastik laut.

Mulai Mei 2019, di Indonesia, Rethinking Plastic ditargetkan selesai pada akhir Oktober 2022, dengan agenda utama antara lain memfasilitasi dialog antara UE dengan beberapa organisasi di Indonesia terkait ekonomi sirkular, mengedukasi masyarakat tentang cara meningkatkan pengelolaan sampah plastik, mempromosikan konsumsi dan produksi yang berkelanjutan untuk plastik dan pendidikan untuk membantu mengurangi kebocoran sampah plastik ke laut.

Ada tujuh proyek percontohan di beberapa kota di Indonesia untuk mempelajari dan menentukan pendekatan praktis untuk masalah pengelolaan, konsumsi, dan produksi plastik.

Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari Foundation), sebuah LSM yang berdiri sejak 1986 yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah, berpartisipasi dalam Rethinking Project melalui berbagai program termasuk pendidikan publik untuk sistem pengelolaan sampah, penanggulangan bencana, pengelolaan wilayah pesisir, pengelolaan wilayah tepi sungai dan perubahan iklim dampak.

Baca juga: KLHK: Restorasi Mangrove Harus Selaras dengan Kepentingan Ekonomi Lokal

Bintari bersama para pemangku kepentingan proyek Rethinking Plastic membantu masyarakat dalam menangani masalah pengelolaan sampah, termasuk memperbaiki bank sampah dan tempat pembuangan sampah yang mampu mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah (TPS3R) di Semarang, ibu kota Jawa Tengah.

Center for Southeast Asian Studies Indonesia memprakarsai program tentang bagaimana meningkatkan kapasitas operator layanan pengelolaan sampah di daerah setempat dan bagaimana melaksanakan tanggung jawab produsen yang diperluas untuk beberapa produsen lokal.

Program yang berlangsung di Desa Kendalpayak, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini melibatkan 442 kepala keluarga untuk memilah sampah organik dan anorganik.

Ada juga Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia yang menginisiasi program penerapan bersih dermaga ikan di dermaga pantai di Tegalsari, Tegal, Jawa Tengah.

Baca juga: Zero Waste, Solusi Bersama Berperang Melawan Sampah

Selama proyek dengan Rethinking Plastic, DFW telah melibatkan lebih dari 1.000 pemilik kapal nelayan kecil (dengan kapasitas lebih dari 30 GT) dan membantu mempekerjakan 14.953 orang untuk membantu kebersihan di dermaga.

Kegiatan tersebut juga membantu mengurangi nelayan untuk menangani sampah organik dan anorganik, serta membantu mengumpulkan sampah plastik di laut.

LSM lain yang berpartisipasi dalam Rethinking Plastic in Indonesia adalah Greeneration Foundation Indonesia yang mempromosikan inisiatif Eco-Ranger melalui program Fishing for Litter (FfL), yang diadakan di Desa Sumberagung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

FFL memiliki tujuan untuk membantu meningkatkan kapasitas nelayan lokal dan mendidik mereka tentang masalah pengelolaan sampah.

Baca juga: Melirik Potensi Blue Karbon di Ekosistem Pesisir

Tim EcoRanger telah mengumpulkan hingga 13,56 ton sampah di kawasan pesisir di Sumberagung selama September 2021 hingga Februari 2022.

Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia, sebuah LSM yang memiliki visi menjadikan Indonesia sebagai negara Bebas Kantong Plastik dengan mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik sekali pakai, juga turut ambil bagian dalam proyek Rethinking Plastic.

LSM tersebut menyasar pedagang Bandung, Jawa Barat dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui program pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Making Oceans Plastic Free (MOPF), sebuah LSM yang memiliki misi seperti namanya, yaitu membuat lautan bebas plastik, berpartisipasi dalam proyek Rethinking Plastic.

Baca juga: Ajinomoto Indonesia Luncurkan MSG AJI-NO-MOTO Kemasan Kertas demi Kurangi Sampah Plastik

Menyasar Malang di Jawa Timur dan Lombok, Nusa Tenggara Barat, MOPF membantu mengedukasi anak-anak melalui sekolah tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastik dan kantong plastik sekali pakai..

Yayasan Misool, badan amal terdaftar dari resor pulau pribadi, Misool, juga berpartisipasi dalam proyek tersebut melalui kampanye #PlastikTaraAsik yang melibatkan 37 mural di Sorong, Papua dan pantai WTC di Raja Ampat, Papua Barat.

Yayasan Misool juga melakukan kerja sama untuk memproduksi film dokumenter yang mengedukasi tentang masalah pengelolaan sampah. (*)