TROPIS.CO, JAKARTA – PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life) dan PT. Asuransi MSIG Indonesia (MSIG Indonesia) berkolaborasi bersama Smash.id dalam menyediakan Smart Drop Box sebagai bagian dari program pengelolaan sampah berbasis digital.
Program CSR tersebut dijalankan di enam desa atau kelurahan di Kabupaten Bandung, yakni Desa Cipagalo, Desa Dayeuhkolot, Desa Bojongsoang, Desa Wangisagara, Kelurahan Wargamekar, dan Kelurahan Baleendah.
Program ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat dan lingkungan, sekaligus untuk meningkatkan budaya sadar sampah dan upaya perubahan untuk masa depan yang lebih baik.
Sampah yang tidak terpilah dan terkelola dengan baik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca juga: Ine Aya’ – Suara Samar Rimba Angkat Isu Deforestasi ke Pentas Teater
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, Erpi Suwandi, S.T., M.M., mengatakan bahwa timbunan sampah di Kabupaten Bandung mencapai 1.268 ton per hari.
Berdasarkan data neraca pengelolaan sampah tahun 2021, sampah yang terkelola sebesar 62,40 persen di mana penanganan sampah 24,95 persen dan pengurangan sampah 37,45 persen sementara sisanya masih menumpuk.
“Kabupaten Bandung telah memiliki 135 Tempat Pengelolaan Sampah – Reduce Reuse Recycle (TPS3R), 318 bank sampah, 300 bank sampah tematik (BST), dan juga Pusat Edukasi Pengelolaan Sampah (Puspa).
Meskipun demikian, tetap diperlukan upaya solutif dan keterlibatan aktif berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa sampah yang diproduksi oleh lingkungannya adalah beban masing-masing, jadi setiap orang harus berkontribusi dalam mengelola sampah dari sumbernya dan tidak hanya bergantung pada pemerintah,” tuturnya.
Baca juga: Ine Aya’, Suara Samar Rimba, Kisahkan Deforestasi di Kalimantan
“Sejalan dengan semangat ‘Live for The Future’, Sinarmas MSIG Life akan terus berupaya mewujudkan tujuan utama perusahaan dalam memberikan perlindungan sekaligus menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan melalui tiga inisiatif dalam menerapkan gaya hidup, hidup terlindungi, sehat dan lestari.
Kami percaya bahwa hal ini dapat dimulai dari penerapan gaya hidup berkelanjutan yang sederhana, seperti memilah dan mengolah sampah.
