GAPKI Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi El Nino

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) diharapkan dapat mengurangi potensi Karhutla yang memberikan kerugian bagi seluruh pihak, secara materi juga bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Foto: GAPKI
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) diharapkan dapat mengurangi potensi Karhutla yang memberikan kerugian bagi seluruh pihak, secara materi juga bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Foto: GAPKI

TROPIS.CO, KALTENG – Indonesia dibayangi oleh cuaca kering ekstrem yang disebut sebagai siklus El Nino.

Fenomena alam ini diprediksi memberikan risiko besar pada terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terutama di semak belukar, area gambut dan lahan terlantar (tidak dikelola).

Untuk memitigasi risiko Karhutla, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bersama dengan pemerintah.

Ketua Bidang Lingkungan dan ISPO GAPKI Kalteng, Sutto Suwahyo, menegaskan komitmen GAPKI dalam merangkul para pemangku kepentingan secara lebih dini sebagai upaya memitigasi risiko Karhutla.

Baca juga: Koalisi Keadilan Iklim Ajukan Mitigasi Perubahan Iklim pada Presiden Jokowi

Diantaranya menyiapkan sarana dan prasarana di seluruh perusahaan anggota GAPKI, mengedukasi masyarakat dan petani kelapa sawit sekitar, juga melakukan TMC di masa El Nino.

“Setiap hari kami melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap seluruh wilayah Kalteng.”

“Dari hasil evaluasi tersebut akan diputuskan daerah mana yang rawan dan menjadi prioritas pelaksanaan TMC.”

“Kami tidak ingin kejadian kebakaran lahan terulang lagi, maka sebelum itu terjadi, kami aktif melakukan upaya-upaya pencegahan,” ungkap Sutto.

Baca juga: Eddy Martono: Hambatan Sawit Indonesia di Dalam Negeri Tak Kalah Pelik