Ada 16 Juta Orang yang Hidupnya Bergantung dari Sawit

Ekosistem 

Ia menilai ekosistem akan berubah dan muncul ekosistem yang baru.

Indonesia harus terus beradaptasi dengan ekosistem yang baru tanpa harus merusak.

“Sawit tidak merusak. Namun negara lain terus menuding Indonesia merusak ekosistem lingkungan karena sawit.”

“Sementara negara lain apakah tidak merusak ekosistemnya?”

Baca juga: Mendorong Keterlibatan Masyarakat Perdesaan Hasilkan Minyak Sawit Berkelanjutan

“Negara lain bisa merdeka dengan sumber daya alamnya, tapi mereka mengganggu kita yang punya sumber daya alam dan ekonomi dari alam, yang menjaga ekonomi rakyat.”

“Sementara kita berupaya menghasilkan produk energi berkelanjutan,” tegas dia.

Ia memaklumi jika negara lain punya ketentuan atau regulasi tersendiri tentang lingkungan dan komoditas pangan ekspor, seperti halnya EUDR dan regulasi 27 negara besar tidak bisa disalahkan karena setiap negara punya ketentuan masing-masing.

Demikian juga di Indonesia ada tujuh komoditas yang berupaya dikembangkan untuk menjadi ekspor dan mendukung ekonomi nasional.

Baca juga: Minyak Sawit Sumber Pangan dan Bioenergi Berkelanjutan

Di antaranya kakao, karet, kopi hingga kelapa sawit, namun semua semua berujung ke sawit.

“Sasarannya ke sawit, karena sawit menjadi pesaing serius minyak nabati Eropa,” katanya.

Musdalifah menekankan bahwa pemerintah Indonesia tetap berupaya semua komoditas tetap memperhatikan lingkungan dengan tidak melakukan deforestasi.

Di antaranya dengan melakukan geo tagging atau pendataan lahan potensial.

Baca juga: Mendorong Keterlibatan Masyarakat Perdesaan Hasilkan Minyak Sawit Berkelanjutan

Namun sistem tersebut tetap menjadi rahasia kepemilikan negara sehingga tidak boleh untuk dibagikan ke semua negara.

“Indonesia berupaya agar perdagangan sawit tidak bertentangan dengan kebijakan Eropa (EU).”

“Bahkan, pemerintah berupaya tidak lakukan deforestasi, sudah ada moratorium pengalihfungsian hutan primer dan gambut sejak 2011.”

“Sudah tidak boleh lagi deforestasi. Kita berupaya untuk tidak lakukan deforestasi untuk menunjang komoditas global,” tekannya.

Baca juga: Musdhalifah: Industri Sawit Dapat Mendukung Target Penurunan Emisi

Saat ini menurut Musdalifah sudah ada 24 juta ton yang telah memiliki sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

“Sementara, ada juga 9 juta ton yang sudah mengantongi sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). (*)