Dukung Pemberdayaan Perkebunan Sawit Rakyat

Empat Aspek

Sementara dikatakan Direktur Penghimpun Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Sunari, guna mendukung petani sawit swadaya, solusi Indonesia adalah melalui program penanaman kembali petani besar-besaran yang bertujuan untuk membantu petani sawit swadaya memperbaharui perkebunan kelapa sawitnya dengan kelapa sawit yang berkelanjutan, berkualitas, serta mampu mengurangi risiko pembukaan lahan ilegal (penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan dan kehutanan).

Menurutnya, dalam penerapan PSR mencakup empat aspek, pertama adalah aspek legalitas  yakni petani swadaya yang berpartisipasi dalam program ini harus mengikuti aspek legalitas tanah.

Kedua, aspek produktivitas ialah pencapaian standar produktivitas untuk program penanaman kembali bagi perkebunan yang produktivitas tandan buah segar (TBS) sawitnya masih di bawah 10 ton per hektare setahun.

“Termasuk kebun sawit rakyat yang Kepadatan tanaman kurang dari 80 pohon per hektare,” kata Sunari.

Ketiga, aspek sustainability dimana program penanaman kembali mesti mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan, yang meliputi tanah, konservasi, lingkungan, dan lembaga.

“Keempat, pemenuhan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dengan memastikan prinsip keberlanjutan, peserta program ini diharuskan untuk mendapatkan sertifikasi ISPO pada panen pertama,” papar Sunari.