GAPKI: B30 Tingkatkan 12 Persen Serapan Sawit di Pasar Domestik 2021

Tiongkok Tujuan Utama Ekspor Indonesia

Tiongkok masih menjadi negara tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

Togar Sitanggang mengharapkan pemulihan permintaan minyak sawit di Tiongkok pada 2021 seiring dengan pemulihan ekonomi paska Covid-19.

Sebelumnya, penurunan permintaan di Tiongkok terjadi pada bulan Maret 2020 akibat penutupan akses beberapa pelabuhan namun ekspor perlahan meningkat pada Juli 2020.

Memasuki tahun 2021, Togar memproyeksikan akan terjadi kenaikan terhadap kinerja sawit jika vaksin didistribusikan dengan baik.

“Diperkirakan produksi miyak sawit meningkat sekitar 3,5 persen dan konsumsi industri makanan meningkat sekitar 2,5 persen.”

“Sementara kinerja ekspor sawit akan sangat bergantung terhadap kondisi ekonomi global, namun diperkirakan akan meningkat hingga 11,5 persen jika kondisi ekonomi mulai berangsur pulih,” ujarnya.

Togar juga menuturkan jika pemerintah memutuskan untuk melanjutkan mandatori B30 di tahun 2021, maka akan ada peningkatan konsumsi sekitar 12 persen dan mendorong harga minyak sawit menjadi US$750 hingga US$850 per ton.

Tetapi jika Indonesia kembali kepada B20 maka akan ada penurunan konsumsi sekitar -25 persen, yang diperikaran akan membentuk harga sawit di kisaran US$600 sampai US$700 per ton. (*)