Timbulkan Keresahan, Santri NU Minta Izin Halal Korte Chocolate Dicabut Segera

Menyesatkan

Dia menilai perusahaan cokelat tersebut harus dibasmi dari muka negeri ini, negara ini tidak butuh perusahaan pengkhianat.

“Mereka lupa dengan melabelkan Palm Oil Free justru akan menyesatkan dan tentunya akan berdampak ke perekonomian petani sawit khususnya yang pada akhirnya akan menggangu multiplayer efek dari hulu-hilir sawit.”

“Jika ini terjadi maka daya beli masyarakat akan menurun dan akan menganggu market dari produk coklat itu sendiri” ujar Rusli Ahmad yang baru dinobatkan sebagai Tokoh Keberagaman Indonesia.

Baca juga: Bentuk Kegiatan Usaha Ekonomi Solutif di Papua, GAPKI Salurkan CSR

Dia meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowsupaya memerintahkan jajarannya untuk memeriksa maksud dan tujuan perusahaan tersebut melabelkan palm oil free di semua produk cokelat mereka, termasuk memeriksa izin-izinnya dan pajak dari perusahaan tersebut.

Kalau hal seperti ini dibiarkan, apalagi perusahaan tersebut tumbuh dan berkembang di Indonesia, tentu akan menjadi presenden buruk bagi Indonesia, karena Indonesia merupakan produses minyak sawit dunia, hampir 60 persen minyak sawit dunia berasal dari Indonesia.

“Santri Tani NU sangat berkepentingan dalam hal mengamankan hulu-hilir industri sawit ini, karena 68 persen anggota Santri Tani adalah petani sawit dan 80 persen petani sawit Indonesia itu adalah warga Nahdliyin.”

“Siapapun yang menyudutkan hulu-hilir sawit, kami akan menjadi garda terdepan menghalaunya.”

Baca juga: RSPO Komit Kembangkan Industri Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia

“Silahkan beragumen secara ilmiah, silahkan berbisnis dengan tanpa menyudutkan pihak lainnya, apalagi dengan melakukan bentuk-bentuk kampanye negatif,” pungkas Rusli Ahmad dengan tegas. (*)