Sawit Solusi Pemulihan Ekonomi dan Antisipasi Dampak Resesi

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengharapkan pemerintah Indonesia dalam upaya pencegahan resesi ini yang mestinya mendorong komoditas ini punya ketahanan terhadap resesi. Foto: IPOC 2022
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengharapkan pemerintah Indonesia dalam upaya pencegahan resesi ini yang mestinya mendorong komoditas ini punya ketahanan terhadap resesi. Foto: IPOC 2022

TROPIS.CO, NUSA DUA – Meski masih akan menghadapi tantangan berat kedepan, industri sawit perlu tetap optimistis karena banyak peluang baru terbuka ke depan.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono saat memberikan sambutan dalam upacara pembukaan 18th Indonesian Palm Oil Conference and 2023 Price Outlook di Bali International Convention Center (BICC), Kamis (3/11/2022).

“Setelah dua tahun diguncang pandemi, tantangan bagi industri kelapa sawit sangat luar biasa sebagai akibat dari dinamika perekonomian dunia,” kata Joko Supriyono.

Persoalan itu belum selesai, karena persoalan baru seperti, isu geopolitik seperti Perang Rusia dan Ukraina serta prediksi bakal terjadi resesi ekonomi dan pangan tahun depan masih akan membayangi dinamika negara-negara penghasil minyak kelapa sawit.

Baca juga: Indonesia Tegaskan pada Uni Eropa, Sawit Ramah Lingkungan

Namun demikian, berbagai persoalan itu justru bisa menjadi peluang bagi Industri kelapa sawit.

Hal ini karena dalam situasi bullish harga CPO juga global sangat menguntungkan.

“Ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memainkan peran penting dalam mengarahkan industri, karena selalu berdampak pada bagaimana industri akan berjalan,” kata Joko Supriyono.

Joko mengharapkan pemerintah Indonesia dalam upaya pencegahan resesi ini yang mestinya mendorong komoditas ini punya ketahanan terhadap resesi.

Senada dengan Joko Supriyono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kelapa sawit menjadi komoditas yang tangguh di masa pandemi Covid-19, kontribusi kelapa sawit tidak lepas dari perekonomian Indonesia.

Baca juga: IPOC 2022 Strategis bagi Industri Sawit guna Antisipasi Kebijakan dan Strategi Pemerintah Hadapi Dinamika Ekonomi Dunia

Indonesia menguasai sekitar 58 persen pangsa pasar minyak sawit dunia dan memanfaatkan tidak lebih dari 10 persen total land bank global untuk minyak nabati.