Startup Energi Dorong Kemajuan Industri Lokal

Keberadaan proyek EBT (energi baru terbarukan) dapat mengimbangi hilangnya pekerjaan dari penurunan industri ekstraktif dan menciptakan lapangan kerja padat karya. Foto: OG INDONESIA
Keberadaan proyek EBT (energi baru terbarukan) dapat mengimbangi hilangnya pekerjaan dari penurunan industri ekstraktif dan menciptakan lapangan kerja padat karya. Foto: OG INDONESIA

TROPIS.CO, JAKARTA – Pentingnya pemenuhan kebutuhan energi yang berkelanjutan telah mengispirasi banyak pihak untuk terjun langsung menemukan solusi permasalahan sektor energi sumber daya mineral (ESDM) lewat beragam cara, salah satunya melalui pembentukan startup.

Hal ini sejalan dengan tantangan global dalam menciptakan energi hijau (green energy) yang berkelanjutan.

“Startup energi bersih mampu merevolusi teknologi energi dengan menawarkan peluang bagi industri lokal berkembang dan meningkatkan peluang kerja,” kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdina saat membuka APEC Workshop on Achieving Business Sustainability for Clean Energy Startups secara virtual di Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Menurut Dadan, green energy tengah dimanfaatkan oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik sebagai jalur pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

“Konsep ini menekankan pada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup, keadilan sosial, dan pengurangan risiko lingkungan,” jelas Dadan.

Sesuai laporan International Energy Ageny (IEA) tahun 2019, ketergantungan pada sumber energi fosil masih tergolong tinggi dan terdapat kesenjangan (gap) dalam mengimplementasikan transisi energi.

“Perlu aksi yang lebih ambisius dalam mendukung efisiensi dan teknologi energi bersih serta mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan,” kata Dadan.

Baca juga: PLTS Atap Kaya Potensi Investasi dan Bauran Energi