Dukung Peningkatan Produksi Pertanian, Jaringan Irigasi Bendung Baliase Diperluas

Jaringan Irigasi Baliase Diperluas

Pembangunan konstruksi jaringan irigasi bagian kanan meliputi saluran induk 4,82 kilometer, 27 ruas saluran sekunder sepanjang 111,3 kilometer, saluran pembuang 34,7 kilometer, dan bangunan irigasi seperti bagi sadap 146 buah, talang tujuh buah, siphon dua buah, gorong-gorong 72 buah, jembatan 171 buah, dan terjunan 31 buah.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Adenan Rasyid mengatakan, selain membangun tiga jaringan irigasi baru, untuk meningkatkan irigasi Bendung Baliase juga direncanakan program pengembangan yakni rehabilitasi saluran irigasi Malangke seluas 3.560 hektare sehingga total jaringan irigasi Baliase yang terpenuhi seluas 21.928 hektare.

“Pembangunan jaringan irigasi Baliase ini merupakan upaya Kementerian PUPR untuk meningkatkan intensitas tanam dari 100 persen menuju 245 persen dengan komposisi padi-padi-palawija.”

“Diharapkan dengan dibangunnya jaringan ini yang sebelumnya panen sekali setahun bisa menjadi dua hingga empat kali dalam setahun sehingga akan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” kata Adenan.

Bendung Baliase membentang di lima wilayah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara yakni Kecamatan Masamba, Mappadeceng, Sukamaju, Baebunta, dan Malangke.

Baca juga: Padat Karya P3TGAI pada BBWS Citanduy Jadi Stimulan Ekonomi Desa

Sumber airnya berasal dari membendung Sungai Baliase dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang 946.20 km2.

Kontruksi Bendung Baliase memiliki tinggi 8,93 meter, panjang 40 meter dan lebar 100 meter.

Bangunan dari bendung ini terdiri dari Ruang Olak, Pembilas Bendung Kiri, Pembilas Bendung Kanan, Pintu, Pengambilan, Bangunan Sediment Trap Kiri, Bangunan Sediment Trap Kanan  dan Bangunan Fasilitas O & P.

Pembangunan bendung ini menelan biaya sebesar Rp215 miliar yang bersumber dari APBN dengan waktu pelaksanaan 2015-2018. (*)