Pupuk Mahkota Tingkatkan Produksi Padi Hingga 33 Persen

Dalam upaya peningkatan produksi padi, Pupuk Mahkota memperkenalkan teknologi pemupukan berimbang dan lebih efisien. Foto: Wilmar
Dalam upaya peningkatan produksi padi, Pupuk Mahkota memperkenalkan teknologi pemupukan berimbang dan lebih efisien. Foto: Wilmar

TROPIS.CO, JAKARTA – Pupuk Mahkota, produksi PT Wilmar Chemical Indonesia, berhasil meningkatkan produksi padi hingga 33 persen.

Angka itu diperoleh setelah panen padi di 12 demplot petani mitra Wilmar yang yang tersebar di 12 desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Rata-rata peningkatan produksi sebesar 1.043 kilogram per hektare.

Peningkatan minimum di salah satu demplot (Desa Kedunggalar) sebesar 11 persen atau 679 kilogram per hectare, sedangkan peningkatan produksi tertinggi mencapai 33,12 persen atau 1.747 kilogram per hektare (Desa Jambangan).

Menurut Direktur Wilmar Saronto Soebagyo, dalam upaya peningkatan produksi padi, Pupuk Mahkota memperkenalkan teknologi pemupukan berimbang dan lebih efisien.

Baca juga: Dibarengi Protokol Kesehatan, Wilmar Mitigasi Kebakaran

Dari 12 titik demplot, penggunaan Pupuk Mahkota oleh petani hanya 382 kilogram per 0,5 hektare, sedangkan rata-rata pupuk yang selama ini digunakan petani memerlukan 482 kilogram per 0,5 hektare.

“Pada akhirnya petani yang diuntungkan karena pemakaian pupuk lebih efisien dengan hasil lebih besar,” katanya melalui pernyataan resmi, Kamis (23/7/2020).

Demplot yang memulai masa tanam pada 22 Maret lalu tersebut merupakan kerjasama Wilmar Group Indonesia dengan Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, dengan musim tanam pada musim hujan kedua (Maret hingga Juli 2020).

Total luas demplot mencapai 6 hektare dengan luas masing-masing 0,5 hektare.

Demplot itu tersebar di 12 desa di Ngawi, yaitu Watualang, Jambangan, Banjarsari, Jenggrik, Jururejo, Kedunggalar, Kasreman, Sidomakmur, Dempel, Guyung, Kresikan, dan Tempuran.