Petani Bangka Tengah Terima 3000 Kartu Tani

Kartu Tani merupakan kartu debit seperti ATM dan bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan dan memenuhi keperluan pertanian. Foto: Warta Nasional
Kartu Tani merupakan kartu debit seperti ATM dan bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan dan memenuhi keperluan pertanian. Foto: Warta Nasional

TROPIS.CO, BANGKA TENGAH – Program pengelolaan pupuk bersubsidi melalui Kartu Tani makin digencarkan di luar pulau Jawa, salah satunya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah membagikan sebanyak 3.000 kartu tani untuk para petani di tiga kecamatan.

“Sebanyak 3.000 kartu tani itu kami bagikan kepada petani di tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Koba, Lubuk Besar dan Kecamatan Namang,” kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Kamis (12/3/2020).

Ibnu Saleh menjelaskan, tidak semua petani yang diusulkan bisa mendapat kartu tani.

Guna mendapat kartu tani maka petani harus memenuhi beberapa syarat. Hal ini dikarenakan agar penyaluran pupuk bersubsidi menjadi tepat sasaran.

Baca juga: Terobosan Jitu Kurangi Makanan Terbuang dengan Surplus – Food Rescue App dan Surplus Partner

“Pengajuan mengacu sejumlah persyaratan, salah satunya, petani tidak memiliki luas lahan lebih dari dua hektare dan NIK-nya jelas.”

“Persyaratan utama mendapat Kartu Tani adalah, petani harus tergabung dalam kelompok tani,” ujar Ibnu Saleh.

Ibnu Saleh melanjutkan, pengajuan juga harus didasarkan pada jumlah Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dimasukkan ke sistem yang dimiliki Kementerian Pertanian (Kementan).

“Sistem tersebut akan diakses lembaga perbankan sebagai pihak yang bekerja sama dengan pemerintah dalam program Kartu Tani,” ujarnya.

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menjelaskan, petani harus mendapatkan penjelasan sedetail mungkin terkait kartu tani.

Pasalnya, semua kebutuhan pupuk akan terekam dalam kartu tani.

“Jangan sampai petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsdi tidak mendapatkan Kartu Tani, karena belum paham kegunaannya atau tidak tahu cara mendapatkannya.”

“Saya berharap semua Dinas Pertanian memanfaatkan semua perangkatnya untuk mensosialisasikan kartu tani,” ujar Sarwo Edhy.

Ia mengungkapkan, pada dasarnya Kartu Tani merupakan kartu debit seperti ATM dan bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan dan memenuhi keperluan pertanian.

“Keberadaan Kartu Tani diharapkan membawa dampak yang positif bagi semua kalangan.”

“Tidak hanya bagi pemerintah dan pihak terkait saja, melainkan yang paling penting adalah manfaat bagi para petani,” ujar Sarwo Edhy.

Baca juga: Bunga KUR Rendah Dapat Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

Dengan memiliki Kartu Tani, terang Sarwo Edhy, maka petani mendapat kepastian dalam memperoleh pupuk bersubsidi pupuk merupakan komponen penting dalam sebuah pertanian, maka dari itu ketersediaan pupuk adalah hal mutlak.

“Dengan adanya Kartu Tani, nantinya para petani dapat menggunakannya dalam membeli pupuk bersubsidi.”

“Langkah seperti ini juga efektif dalam menyalurkan pupuk bersubsidi tepat sasaran,” pungkas Sarwo Edhy. (*)