Dana Program PSR Naik dari Rp25 Juta Menjadi Rp30 Juta Per Hektare untuk Tiap Petani Sawit

Dukungan Pendanaan untuk Peningkatan Kualitas SDM

Pada kesempatan yang sama Eddy Abdurrahman juga menyampaikan perkembangan beberapa yang berkaitan dengan penguatan sektor hulu industri sawit, yaitu pendanaan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dan riset di bidang sawit.

Dalam rangka meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia yang bekerja di sector sawit, BPDPKS telah menyalurkan dana untuk pelatihan sejumlah 4.529 petani serta 3.300 masyarakat umum yaitu pengurus koperasi petani sawit, guru dan siswa sekolah kejuruan pertanian sawit.

Selain itu, BPDPKS juga memberikan beasiswa kepada 1.950 mahasiswa D1 atau setara, D3 dan D4 yang menjalani pendidikan vokasional pada AKPY STIPER (Yogyakarta), Politeknik LPP Yogyakarta, Politeknik Citra Widya Edukasi (Bekasi), Politeknik Kampar (Kampar-Riau), dan Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian Agrobisnis Perkebunan (Medan).

Dengan berbekal pengetahuan yang didapat, mahasiswa penerima beasiswa tersebut saat ini telah bekerja pada berbagai sektor industri sawit termasuk menjadi tenaga pendamping yang handal bagi para petani sawit yang mengikuti program peremajaan sawit rakyat di sejumlah daerah.

Program yang dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Baca juga: Era New Normal, Sawit Makin Berkilau

Saat ini telah melaksanakan riset yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas petani, perekayasaan alat atau mesin pasca panen, perluasan penggunaan produk sawit di berbagai bidang kehidupan serta keberlanjutan industri sawit nasional.

Beberapa hasil riset tersebut akan segera dikembangkan pada skala industri diantaranya terkait dengan penggunaan produk sawit untuk produksi bahan bakar bakar nabati, eksplorasi minyak bumi, pakan ternak, alat perlindungan diri seperti helm dan peningkatan ketahanan pohon sawit di daerah kering.

Ke depan, BPDPKS akan terus meningkatkan kualitas kerjasama dengan pihak agar kegiatan riset ini ini tidak berakhir pada pembuatan laporan saja, namun dapat dimanfaatkan baik oleh petani sawit, kalangan industri dan pemerintah. (*)