Apindo: Pemerintah Harus Hati-Hati Buat Kebijakan Terkait Industri Sawit

Chairperson IPOC Mona Surya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, dan Ketua Bidang Fiskal GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Bambang Aria Wisena memberikan keterangan pers. Foto: TROPIS.CO/Jos
Chairperson IPOC Mona Surya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, dan Ketua Bidang Fiskal GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Bambang Aria Wisena memberikan keterangan pers. Foto: TROPIS.CO/Jos

TROPIS.CO, NUSA DUA – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengapresiasi kontribusi industri minyak sawit terhadap perekonomian nasional.

Karena itu, perumusan kebijakan industri minyak sawit harus dilakukan dengan hati-hati.

“Belajar dari gejolak harga dan suplai minyak goreng awal tahun ini, jangan sampai pada akhirnya yang mendapatkan keuntungan adalah negara lain karena ketika harga sawit tinggi kita justru stop ekspor,” kata Sukamdani dalam jumpa pers di sela acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2022 di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/11/2022).

Sukamdani berharap pemerintah bisa lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan terkait industri sawit.

Baca juga: Bambang: Media Penting dalam Dukung Pertumbuhan Industri Sawit Indonesia

Karena sebagai komoditas perdagangan global, fluktuasi harga minyak sawit mentah atau crude plam oil (CPO) sepenuhnya ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.

“Idealnya sebuah kebijakan jangan sampai mendistorsi pasar, kita belajar dari apa yang terjadi dengan dinamika minyak goreng lalu,” kata Sukamdani yang didampingi Ketua Bidang Fiskal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bambang Aria Wisena dan Chairperson IPOC Mona Surya.