Kain Endek,  Dari KTT G20 Hingga Rumah Mode Dior

Kain Endek Bali dalam Paris Fashion Week
TROPIS.CO- Mungkin tak banyak yang tahu apa itu kain endek. Kain Endek ini adalah kain khas bali dengan beragam motif, antara lain motif geometris, flora, fauna, figuratif, dan dekoratif. Motif geometris merupakan motif tertua yang digunakan sebagai simbol keyakinan masyarakat Bali.
Bahanya terbuat dari katun sehingga nyaman dipakai untuk segala aktivitas. Selain itu, proses pembuatannya masih menggunakan ATBM (alat tenun bukan mesin), atau dengan kata lain, produkkain yang ramah lingkungan. Kain endek, bukan kain katun yang dicap atau diprint, dan kain endek itu asli produksi Bali khususnya di Kabupaten Klungkung,
Dari sejumlah sumber,  kain endek ini adalah warisan Kerajaan Gelgel di Klungkung.  Pada masa Kerajaan Gelgel, kain tenun endek ini merupakan kain yang secara khusus dikenakan oleh para bangsawan. Jadi, sejarah kemunculan kain tenun endek Bali ini i bisa ditelusuri pada abad ke 18 Masehi dan hingga kini masyarakat Bali  masih tetap mempertahankan tradisi pembuatan kain tradisional ini.
Kain Endek Bali dalam Paris Fashion Week
Maka tak berlebihan bila pemerintah Provinsi Bali memilih kain Endek sebagai kain resmi untuk busana KTT G20. Endek  diambil dari kata ‘gendekan’ atau ‘ngendek’ yang maknanya diam atau tetap,
Kain tenun Endek telah dikenal sejak abad ke-16 dan terus berkembang hingga saat ini.
Saat ini  pemakaian tari tenun endek tidak  hanya terbatas ketika berada di pura atau hanya dipakai oleh kaum  bangsawan. Masyarakat biasa pun banyak yang  menggunakan kain endek untuk aktivitas sehari-hari.
Pusat pembuatan Kain endek ini tak hanya di Klungkung,  lainnya berada di wilayah  Karangasem. Tepatnya di kawasan Sidemen yang menjadi tempat berkumpulnya para penenun tradisional.
Cara pembuatan kain tradisional ini diawali dengan pemintalan benang. Benang yang digunakan sengaja dibentangkan ke alat perentang. Selanjutnya, helaian benang diikat menggunakan tali rafia dengan menyesuaikan pola serta warna yang akan digunakan. Tak lupa, benang juga harus diwarnai, dipilah, lalu bisa ditenun.
Kain endek ini, selain digunakan sebagai pakaian KTT G 20, beberapa waktu lalu  rumah mode Dior, memanfaatkan kain endek ini pada gelaran Paris Fashion Week,  29 September 2020 di Jardin de Tuileries, Paris.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Tim Christian Dior, kain Endek Bali merupakan nilai kebudayaan yang sangat sesuai dengan hasil karya yang ingin diangkat oleh Christian Dior.
Kordinasi dan kerja sama antara antara KBRI Paris dan Christian Dior dilakukan secara erat untuk memastikan penggunaan kain Endek  sesuai dengan aturan budaya dan adat Bali. (tor)