Persiapkan Pemulihan Wisata Religi, Gedung Parkir Dibangun di Kawasan Pura Agung Besakih

Selain pembiayaan melalui APBD, penataan Kawasan Pura Besakih juga dibiayai melalui APBN untuk pembangunan gedung parkir mobil dan bus serta pekerjaan kawasan, dan bangunan kios di Area Bencingah dengan total biaya Rp 514,2 miliar. Foto: Kementerian PUPR
Selain pembiayaan melalui APBD, penataan Kawasan Pura Besakih juga dibiayai melalui APBN untuk pembangunan gedung parkir mobil dan bus serta pekerjaan kawasan, dan bangunan kios di Area Bencingah dengan total biaya Rp 514,2 miliar. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, KARANGASEM – Pariwisata diyakini sebagai salah satu sektor strategis untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Mulai bangkitnya pariwisata membuat beberapa industri lain juga ikut bergeliat, misalnya industri transportasi, perhotelan, rumah makan dan pusat oleh-oleh yang banyak dikelola oleh UMKM (usaha mikro kecil dan menengah).

Untuk mempersiapkan pemulihan pariwisata dan meningkatkan kenyamanan wisatawan di Provinsi Bali, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan penataan Kawasan Suci Pura Agung Besakih.

Kawasan ini merupakan kawasan cagar budaya yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.

Penataan kawasan komplek pura ini merupakan tindak lanjut dari usulan Pemerintah Provinsi Bali yang disampaikan ke Presiden Joko Widodo.

“Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan pandemi Covid-19, pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah sektor pariwisata,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan persnya, Minggu (23/5/2021).

Dikatakan Menteri Basuki pekerjaan ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Pemerintah Pusat, karena Pura Agung  Besakih adalah aset nasional.

Selain pembiayaan melalui APBD, Penataan Kawasan Pura Agung Besakih juga dibiayai melalui APBN untuk pembangunan gedung parkir mobil dan bus serta pekerjaan kawasan, dan bangunan kios di Area Bencingah dengan total biaya Rp 514,2 miliar.

Kegiatan konstruksi fisik akan dilaksanakan secara multiyears kontrak mulai tahun 2021 dan diharapkan dapat dimanfaatkan pada bulan Maret 2022, sebagai fasilitas pendukung untuk upacara Tawur Labuh Gentuh dan Mrebu Gumi di Pura Agung Besakih.

Kegiatan penataan kawasan Pura Agung Besakih diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan umat untuk beribadah sekaligus kenyamanan wisatawan yang berkunjung, mengingat upacara ini melibatkan masyarakat Hindu se-Bali.