GAPKI Siap Gelar 17th IPOC and 2022 Price Outlook

Ketua Panitia 17th IPOC and 2022 Price Outlook Mona Surya optimistis kegiatan konferensi tetap berjalan semarak dan menarik bagi para stakeholder industri sawit meski digelar secara virtual. Foto: GAPKI
Ketua Panitia 17th IPOC and 2022 Price Outlook Mona Surya optimistis kegiatan konferensi tetap berjalan semarak dan menarik bagi para stakeholder industri sawit meski digelar secara virtual. Foto: GAPKI

TROPIS.CO, JAKARTA – Industri sawit kembali memasuki masa keemasan di tahun 2021 dimana harga crude palm oil (CPO) global mencapai harga tertinggi dalam sejarah perdagangan minyak sawit dunia.

Sepanjang 2021, harga rata-rata CPO di atas US$1.000 per ton, bahkan mencapai puncak tertinggi yaitu US$1.390 per metrik ton pada Oktober lalu.

Sebagai negara produsen utama kelapa sawit di dunia, kenaikan harga ini memberikan dampak positif pada peningkatan pendapatan petani serta menjaga neraca perdagangan Indonesia tetap positif di tengah pandemi Covid -19 yang melanda hampir semua negara di dunia yang mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Bagaimana peran industri kelapa sawit dalam menyelamatkan perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19 ini?

“Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) akan membahasnya dalam acara tahunan 17th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2022 Price Outlook akan diselenggarakan pada tanggal 1 hingga 2 Desember 2021 secara virtual, dengan mengusung tema Role of Palm Oil Industry towards Sustained Economic Recovery,” tutur Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono dalam konferensi pers virtual GAPKI yang digelar Rabu (17/11/2021).

Menurutnya, saat ini harga sawit masih terus melejit karena produksi di negara produsen yang sedang menurun, di samping produksi minyak nabati lainnya yang juga mengalami pelambatan.

Situasi ini tentu saja akan berubah jika produksi tinggi dan demand yang menurun, jika terjadi berkepanjangan maka harga akan kembali turun karena stok yang melimpah.

Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat untuk menjaga kestabilan harga dan daya saing dalam situasi ini.

IPOC tahun ini akan membahas secara komprehesif mengenai strategi pemulihan ekonomi berkelanjutan kaitannya dengan peranan kelapa sawit.

“Secara global, pemerintah di berbagai negara tengah melakukan berbagai strategi dalam upaya pemulihan ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19, termasuk Indonesia.”

“Bagi dunia Industri, kebijakan pemerintah tentunya menjadi dasar dalam menentukan strategi bisnis perusahaan ke depan,” ungkap Joko.

Baca juga: 2023, Indonesia Stop Ekspor CPO ke Uni Eropa