GAPKI Siap Gelar 17th IPOC and 2022 Price Outlook

Presiden Beri Kata Sambutan

Menurut Ketua Panitia 17 IPOC, Mona Surya, Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan memberikan sambutan khusus di awal acara, dilanjutkan keynote speech dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang sekaligus membuka acara IPOC 2021 secara resmi.

“Untuk mendapatkan insights strategi pemerintah Indonesia dalam rangka pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, kami mendedikasikan satu sesi khusus untuk para menteri terkait seperti Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Menteri Kesehatan untuk memberikan special address,” papar Mona.

Ia menyatakan bahwa IPOC tahun ini secara khusus mengundang beberapa Menteri terkait untuk memberikan pandangan dan informasi terkait strategi pemerintah dalam hal memulihkan perekonomian yang berkelanjutan.

Selain itu akan dibahas pula peluang pasar minyak sawit dunia di beberapa negara tujuan utama ekspor, supply and demand minyak nabati dunia, tren pasar global, dan proyeksi harga minyak sawit untuk tahun berikutnya.

Sudah menjadi tradisi bagi IPOC menghadirkan pembicara-pembicara ahli sawit senior dunia untuk menguak tren harga dan isu global yang mempengaruhinya. Turut hadir sebagai pembicara, seperti Dorab Mistry (Godrej International Ltd), James Fry (LMC International) dan Thomas Mielke (Oil World).

IPOC merupakan wadah para pelaku bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholders), pemilik, CEO dan eksekutif, dan para pengambil kebijakan baik tingkat nasional maupun internasional serta stakeholder lainnya, untuk bersama-sama membahas isu-isu strategis di seputar industri kelapa sawit dari hulu sampai ke hilir.

IPOC juga merupakan media bagi para pelaku usaha untuk memperluas jaringan usahanya baik melalui program sponsorship maupun jaringan komunikasi virtual yang disediakan panitia.

Animo masyarakat baik dari Indonesia maupun luar negeri akan konferensi ini selalu meningkat setiap tahunnya.

Tahun lalu penyelenggaraan konferensi ini secara virtual untuk pertama kalinya tetap mendapatkan animo yang tinggi dengan dihadiri lebih dari 1.100 peserta dari 30 negara.

“Tahun ini penyelenggaraan kedua secara virtual, kami optimistis peserta akan meningkat dari tahun lalu. Saat ini kuota tempat duduk telah mencapai hampir 900 peserta, ini menunjukkan animo masyarakat tetap tinggi,” pungkas Mona. (*)