CPOPC Protes Keras Aturan Larangan Minyak Sawit oleh Belgia

Dalih Proteksionisme

CPOPC memandang UE dan beberapa negara anggota lainnya menggunakan lingkungan hanya sebagai dalih proteksionisme yang pada dasarnya juga mengecilkan perdagangan antara Belgia dan negara-negara produsen minyak sawit yang sudah berlangsung lama.

CPOPC meyakini pemberlakuan rancangan peraturan larangan oleh Kerajaan Belgia merupakan langkah mundur bukan hanya bagi hubungan antara ASEAN dan UE terkait komitmen internasional untuk perdagangan yang adil, tetapi juga bagi komitmen keberlanjutan yang telah dibuat ASEAN – EU melalui Kelompok Kerja Bersama atau Joint Working Group (JWG) untuk Minyak Nabati.

Sebagai mitra strategis, kedua pihak seharusnya memanfaatkan JWG untuk menetapkan definisi bersama minyak nabati berkelanjutan, termasuk untuk kedelai, kanola, dan bunga matahari, dengan menggunakan SDGs dari PBB sebagai tolak ukur dan menerapkan pendekatan menyeluruh atas lingkungan.

Kerajaan Belgia dapat menjalankan peran konstruktif dalam mengatasi isu minyak sawit di Belgia dan UE.

CPOPC akan menyambut apapun langkah yang diambil oleh Kerajaan Belgia untuk menuju arah ini.

Pembatalan rancangan peraturan larangan dipastikan adalah salah satunya.

Bila Belgia bersikukuh untuk menerapkan peraturan tersebut, CPOPC berkeyakinan hal tersebut akan menjadi pertimbangan kuat bagi pemerintah negara anggota CPOPC untuk mengkaji sustainabilitas komoditas pertanian Belgia yang diimpor negara anggota CPOPC. (*)