Prioritas Ketahanan Pangan dan Pemulihan Ekonomi, Anggaran Kementerian PUPR Naik Rp34,23 Triliun

Rp10 Triliun Pengembangan Food Estate

Untuk anggaran ketahanan pangan sebesar Rp10 triliun digunakan untuk pengembangan Food Estate Eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) seluas 165.000 hektare di Provinsi Kalimantan Tengah dengan anggaran Rp6,10 triliun.

Selanjutnya food estate di luar Eks PLG seluas 60.000 hektare dengan anggaran Rp0,34 triliun, ketahanan pangan nasional melalui pembangunan bendungan dan irigasi sebesar Rp2,90 triliun, food estate di Humbang Hasundutan seluas 4.000 hektare senilai Rp120 miliar, dan pembangunan jaringan irigasi air tanah di Belu sebesar Rp70 miliar.

Tambahan anggaran juga digunakan untuk mendukung infrastruktur kawasan industri di Kabupaten Batang seluas 4.000 hektare dan Subang 1.600 hekatre sebesar Rp9,69 triliun, peningkatan konektivitas sebesar Rp5,57 triliun (Trans Jawa, Trans Sumatera, Kalimantan, dan Papua), pengendalian banjir Jakarta dan daerah lainnya sebesar Rp 3,71 triliun, program penugasan seperti penganan Kawasan Strategis Nasional Pariwisata (KSPN), kawasan kumuh, Pos Lintas Batas Negara (PLBN), dan pembangunan venue FIFA World Cup U20 dengan total anggaran Rp2,71 triliun.

Selain itu juga untuk perkuatan kualitas infrastruktur dan peningkatan kesiapan dan pengelolaan proyek sebesar Rp0,24 triliun.

Menteri Basuki menambahkan secara keseluruhan, pagu anggaran Kementerian PUPR TA 2021 sebesar Rp149,81 triliun dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur sumber daya air sebesar Rp58,55 triliun diantaranya untuk pembangunan 47 bendungan (on going dan baru), 24 embung, 25 ribu hektare lahan irigasi baru, 120 kilometer pengendali banjir, 20 kilometer pengaman pantai, prasarana air baku, rehabilitasi dan peningkatan 250 ribu hektare lahan irigasi serta revitalisasi lima danau.

Di bidang konektivitas sebesar Rp53,96 triliun diantaranya untuk pembangunan 831 kilometer jalan, 19.888 meter jembatan, 3.116 meter flyover/underpass/terowongan, 35 kilometer jalan bebas hambatan, serta peningkatan 1.279,5 kilometer jalan nasional dan 2.177,5 meter penggantian jembatan.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat Dimulai

Permukiman sebesar Rp26,56 triliun digunakan untuk pembangunan 2.012 liter/detik SPAM, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik untuk 367.380 KK, 917 sekolah/gedung sarana dan prasarana pendidikan, sembilan gedung sarana dan prasarana olahraga (termasuk dukungan Piala Dunia U20),17 pasar, penataan 143 hektare permukiman kumuh dan KSPN.

Selanjutnya perumahan sebesar Rp8,09 triliun untuk pembangunan 9.210 unit rumah susun, 2.440 rumah khusus, 111.200 unit rumah swadaya dan 40.000 unit prasarana dan sarana umum.

Terakhir untuk dukungan manajemen yang mencakup pembinaan kontruksi, pembiayaan infrastruktur PU dan perumahan, pengembangan SDM, pengembangan infrastruktur wilayah, Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderak sebesar Rp2,65 triliun. (*)