Sepuluh Tahun Indonesia dan Norwegia, Kerja Sama yang Kian Harmonis

Berkat Kerja Keras

Penunjukan Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan oleh Presiden Joko Widodo telah terbukti sebagai langkah yang sangat sukses.

Selama lebih dari lima tahun, ia telah berkampanye tanpa kenal lelah di seluruh negeri untuk menyampaikan informasi dan berkonsultasi dengan ribuan komunitas dan pejabat tentang perlunya reformasi kebijakan korektif.

Di bawah arahannya, semua hal tentang REDD+ diletakkan di bawah satu payung, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, bersama dengan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum yang didirikan untuk memerangi kejahatan hutan.

Menurut Ruandha, jika kita melihat kembali prioritas kementerian dan kebijakan menteri selama beberapa tahun ini, tidaklah mengherankan jika pemerintah sekarang dapat menunjukkan penurunan emisi secara substansial.

Apa yang diharapkan dari fase berikut kemitraan tersebut?

Kedua negara berkeyakinan untuk melanjutkan kerja sama, dan pembahasan perpanjangan perjanjian kemitraan tersebut yang saat ini sedang berlangsung.

Berdasarkan pengalaman dari kerja sama selama satu dekade, kedua negara sepakat bahwa beberapa bidang pokok akan mendapat perhatian bersama, meningkatkan, memperbaiki dan berinvestasi pada kesejahteraan pedesaan yang berkelanjutan.

Penegakan hukum yang ketat di kawasan lindung.

Kajian atas konsesi dan izin-izin untuk memastikan kepatuhan hukum dan lingkungan.

Membangun bisnis berkelanjutan dan melindungi hak-hak masyarakat adat dan masyarakat lainnya yang bergantung pada hutan.

Pencegahan kebakaran, restorasi, dan pembasahan kembali lahan gambut yang rusak.

Menguatkan pengelolaan hutan lestari dan berinvestasi pada penelitian berbasis ilmiah yang memastikan kualitas semua kegiatan.

Peran Norwegia ada dua, Bantuan keuangan, dan dukungan teknis dan ilmiah. Norwegia juga telah menetapkan target pengurangan emisi yang ambisius di dalam negeri dan bekerja sama dengan Uni Eropa.

Mengenalkan instrumen-instrumen keuangan yang memberikan penghargaan pada penekanan deforestasi dan perilaku perencanaan tataguna lahan yang berkelanjutan untuk masyarakat lokal, pemerintah daerah, dan belajar sambil melakukan.

“Kami yakin bahwa semangat persahabatan dan kerjasama antara kedua negara akan membantu membangun platform yang lebih kuat lagi untuk kemitraan di masa mendatang,” papar Ruandha.