Nilai Ekspor dan Permintaan Dalam Negeri untuk Produk Minyak Sawit Naik

Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Total ekspor produk minyak sawit sampai dengan Juli 2020 sebesar 18.632 ribu ton atau 1.189 ribu ton lebih rendah dari tahun lalu (YoY).

Ekspor ke Tiongkok pada tahun 2020 sebesar 2.634 ribu ton atau hanya sekitar 61 persen dari tahun lalu yang sebesar 4.281 ribu ton (YoY).

“Sementara ekspor ke India yang mengalami kenaikan menjadi 3.249 ribu ton, lebih tinggi 22 persen lebih tinggi dari ekspor tahun lalu.”

“Dibandingkan dengan bulan Juni 2020, konsumsi dalam negeri bulan Juli mengalami kenaikan 97 ribu ton menjadi 1.428 ribu ton.”

“Kenaikan terbesar pada konsumsi biodiesel sebesar 87 ribu ton menjadi 638 ribu ton pada bulan Juli.”

“Konsumsi oleokimia juga naik 6 ribu ton menjadi 148 ribu ton dan untuk produk pangan naik 4 ribu ton menjadi 642 ribu ton,” papar Mukti.

Baca juga: Mahendra: Label Palm Oil Free Menyesatkan dan Merusak Reputasi Indonesia

Dia menyatakan, sampai dengan Juli 2020, total konsumsi domestik sebesar 10.093 ribu ton atau 3 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Kenaikan terbesar pada oleokimia 45 persen dan biodiesel 27 persen, sedangkan untuk produk pangan 15 persen lebih rendah.

Produksi CPO bulan Juli yang mencapai 3.849 ribu ton atau 6,2 persen lebih rendah dari bulan lalu dan secara YoY 8,2 persen lebih rendah dari tahun lalu. R

“Rendahnya produksi tahun 2020 diperkirakan akibat pemberian pupuk yang kurang untuk mengurangi biaya ketika harga rendah tahun lalu.”

“Dengan produksi demikian, stok akhir Juli 2020 adalah sebesar 3.618 ribu ton atau 253 persen dari konsumsi bulan Juli,” pungkas Mukti. (*)