Food Estate Jadi Cadangan Strategis Pangan Indonesia

Penyediaan Air Irigasi

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, kunci dari program pengembangan food estate di Provinsi Kalteng adalah penyediaan air untuk irigasi areal sawah, terutama pada lahan potensial seluas 165.000 hektare yang merupakan kawasan aluvial, bukan gambut, pada lahan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG).

“Kuncinya ada pada ketersediaan air untuk irigasi, baru diikuti dengan teknologi pertaniannya.”

“Untuk itu Kementerian PUPR fokus pada lahan yang sudah ada jaringan irigasinya.”

“Kita lihat jaringan irigasinya sudah intensif di masing-masing blok sawah, namun ada yang tidak terpelihara sehingga itu yang akan diperbaiki dan perlu dilakukan pembersihan (land clearing) saja, tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali dan tidak akan menyentuh lahan gambut dan hutan,” tutur Menteri Basuki

Dari 165.000 hektare lahan potensial tersebut seluas 85.500 hektare merupakan lahan fungsional yang sudah digunakan untuk berproduksi setiap tahunnya.

Provinsi Kalimantan Tengah dipilih sebagai kawasan food estate atau pusat pengembangan tanaman pangan di luar Pulau Jawa karena dinilai sudah memiliki jaringan irigasi, petani hingga sistem pendukung produksi pertanian yang baik. Foto: Kementerian PUPR
Provinsi Kalimantan Tengah dipilih sebagai kawasan food estate atau pusat pengembangan tanaman pangan di luar Pulau Jawa karena dinilai sudah memiliki jaringan irigasi, petani hingga sistem pendukung produksi pertanian yang baik. Foto: Kementerian PUPR

Sementara 79.500 hektare sisanya sudah berupa semak belukar sehingga perlu dilakukan pembersihan (land clearing) saja, tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali.

Khusus untuk peningkatan irigasi, diperkiraan kebutuhan anggaran sebesar Rp2,9 triliun untuk tahun 2021 dan 2022.

Dalam perjalanan menuju lokasi pengembangan lumbung pangan nasional di Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Presiden Joko Widodo juga meninjau pekerjaan rehabilitasi Daerah Irigasi Rawa Tahai, Kabupaten Pulang Pisau.

Baca juga: Indonesia Berkomitmen Lakukan Pembangunan Rendah Karbon

Menteri Basuki menjelaskan kemajuan pekerjaan rehabilitasi on going sepanjang sekitar 10 kilometer dengan nilai pekerjaan Rp9,8 miliar dengan kegiatan fisik meliputi peninggian tanggul, pembuatan pintu air dan pengerukan saluran.

Selain itu, Presiden Jokowi beserta rombongan juga turun meninjau Jaringan Irigasi Rawa Belanti I dengan luas baku 3.545 hektare di Desa Pangkoh Hulu, Kecamatan Pandih Batu.

Di lokasi tersebut, Presiden juga meninjau perbandingan tiga lahan dengan kondisi irigasi baik, kondisi irigasi memerlukan rehabilitasi, dan irigasi yang memerlukan peningkatan, termasuk semakbelukar yang membutuhkan land clearing. (*)