GAPKI dan Japbusi Berkolaborasi Tingkatkan Kondisi Ketenagakerjaan Industri Sawit Indonesia

Fokus Isu

Deklarasi tersebut berfokus pada peningkatan isu-isu ketenagakerjaan berikut untuk mempromosikan pekerjaan yang layak di industri kelapa sawit diantaranya, memastikan kerja sama bipartit tempat kerja yang efektif, menghormati hak dasar atas kebebasan berserikat dan perundingan bersama, menyelesaikan perselisihan industrial melalui dialog sosial, meningkatkan keterwakilan pekerja, khususnya pekerja perempuan dan meningkatkan kapasitas GAPKI dan Japbusi melalui berbagai inisiatif di tingkat nasional dan internasional.

Menyambut baik inisiatif ini, Michiko Miyamoto, Direktur ILO di Indonesia, memuji upaya yang dilakukan GAPKI dan Japbusi sebagai landasan untuk memenuhi mandat Presiden Joko Widodo untuk memastikan pembangunan berkelanjutan industri kelapa sawit melalui dialog sosial.

“Hubungan pekerja-manajemen yang baik sangat penting untuk penciptaan pekerjaan yang layak dan promosi kondisi kerja yang layak di sektor kelapa sawit yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan iklim investasi yang lebih baik,” tuturnya.

Deklarasi kerja sama ini ditandatangani oleh Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono dan Nursanna, Sekretaris Eksekutif Japbusi, serta sepuluh pimpinan federasi serikat pekerja atau serikat buruh.

Penandatanganan tersebut menandai kerja sama bipartit dan sinergi antara pengusaha dan pekerja industri kelapa sawit Indonesia, serta akan diikuti dengan pembentukan gugus tugas untuk mengembangkan rencana kerja khusus dalam meningkatkan dan menerapkan standar ketenagakerjaan serta mengatasi defisit pekerjaan yang layak di sektor ini. (*)