Dongkrak Ekonomi Rakyat, Kementan Bersama MSI Populerkan Singkong Masuk Industri Pangan

Singkong adalah salah satu pangan lokal yang memiliki nilai ekonomi cukup besar jika kelola dengan serius dari budi daya hingga hilirisasi serta pengembangan pasar modern. Foto: Instagram chandralikke
Singkong adalah salah satu pangan lokal yang memiliki nilai ekonomi cukup besar jika kelola dengan serius dari budi daya hingga hilirisasi serta pengembangan pasar modern. Foto: Instagram chandralikke

TROPIS.CO, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) di tahun 2022 mempopulerkan pengembangan budidaya singkong hingga hilirisasinya sehingga masuk industri pangan.

Pasalnya, singkong memiliki pontesi pasar yang sangat besar karena sebagai salah satu pangan lokal, singkong memiliki gizi yang baik dan cocok untuk penderita penyakit celiac, autoimun, dan penyakit usus karena tidak mengandung gluten.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, singkong adalah salah satu pangan lokal yang memiliki nilai ekonomi cukup besar jika kelola dengan serius dari budi daya hingga hilirisasi serta pengembangan pasar modern.

Karena itu, penting hadirnya intervensi pemerintah bersama pelaku usaha untuk menjadikan budi daya singkong sebagai aktivitas utama, apalagi dalam skala yang luas dengan intervensi budi daya yang serius.

“Kita harus bisa mengubah mindset bahwa menanam singkong bukan sebagai pekerjaan sambilan saja serta usaha hilirisasi harus kita dorong untuk mapping daerah-daerah penghasil singkongnya.”

“Makanan lokal kuncinya ada di hilir market driven, bagaimana membuat pasar supaya pangan lokal jadi gaya hidup.”

“Bangun market drivennya, pasar dibangun, baru produksi mengikuti, kalau pasar bagus petani akan mengikuti berproduksi,” demikian dikatakan Suwandi dalam Webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani belum lama ini.

Baca juga: Belum Ada Pemikiran KLHK Kategorikan Sawit sebagai Tanaman Hutan