Mengapitalisasi Pengetahuan Diklat E-Learning LHK

Knowledge Management Information System

KLHK telah mengembangkan Knowledge Management. Hal ini bisa dilihat dari portal resmi KLHK, pada fitur program unggulan sudah terdapat menu Knowledge Management Information System(KMIS).

Selain itu, KLHK juga mempunyai LMS Pusdiklat yang bisa diintegrasikan dengan KMIS ini. Hanya saja ke depan tantangan kita adalah membuat kedua perangkat teknologi tersebut menjadi lebih berdayaguna dengan cara dikelola secara intensif dan mendorong banyak pihak khususnya pegawai KLHK untuk membuat tulisan dan berbagi pengetahuan.

Tulisan-tulisan berupa artikel, atau video-video tentang pengetahuan bidang LHK untuk kemudian diunggah di portal resmi tersebut. Berbagai kegiatan KLHK direkam, dan disimpan dalam media penyimpanan, artikel-artikel yang dihasilkan selanjutnya dimuat di menu KMIS pada web resmi KLHK.

Mendorong orang untuk mau menulis dan berbagi pengetahuan memang tidak mudah. Pasalnya budaya kita yang lebih cenderung budaya lisan menjadi tantangan tersendiri. Kita belum terbiasa untuk menuliskan pengetahuan dan pengalaman yang dialami dalam suatu tulisan.

Tidak hanya kemampuan membuat tulisan, tantangan berikutnya adalah kemauan berbagi pengetahuan juga tidak mudah. Sebab sebagian orang beranggapan bahwa pengetahuan itu sumber kekuatan dirinya. Sehingga ada kekhawatiran jika pengetahuan dibagikan kepada orang lain, maka kehebatan pemilik pengetahuan dapat berkurang atau kekuatannya akan hilang karena tergantikan orang lain.

Untuk mendorong agar orang mau menulis dan berbagi pengetahuan maka perlu diciptakan lingkungan yang kondusif. Dengan demikian, para pegawai termotivasi untuk terus belajar, memanfaatkan informasi atau pengetahuan yang disediakan organisasi. Sehingga dapat menumbuh kembangkan pengetahuan individualnya, serta pada akhirnya mau berbagi pengetahuan baru yang didapatkan untuk menjadi pengetauan organisasi.

Salah satu caranya bisa memberi reward kepada pihak-pihak yang berpartisipasi dalam pengelolaan pengetahuan organisasi. Untuk mendorong para widyaiswara misalnya bisa diintegrasikan dengan sistem penilaian angka kredit, dan insentif-insentif lainnya.

Lagi-lagi diklat pendampingan perhutanan sosial paska ijin secara e-learning ini memberi contoh bagaimana mendorong orang untuk mau dan berani membuat tulisan. Saling memotivasi dan menginspirasi yang dipelopori Bu Tami (Swary Utami Dewi) ternyata mampu menumbuhkan rasa percaya diri orang untuk membuat tulisan. Tak ayal banyak tulisan tentang diklat e-learning ini bermunculan.

Saat ini merupakan momentum yang baik untuk memperkuat Knowledge Management KLHK, karena pada diklat pendampingan perhutanan sosial paska ijin secara e-learning banyak pengetahuan bisa diperoleh.

Banyak bahan-bahan ajar yang berupa modul, bahan tayang, vidio, dan tulisan-tulisan para tutor, panitia, pegawai lingkup BP2SDM dan Ditjen PSKL, serta masyarakat peserta diklat bisa dikelola untuk mengisi KMIS dan LMS KLHK. Prakarsa KLHK untuk membuat e-book.pdf tentang diklat e-learning merupakan langkah yang baik untuk bisa mengisi KMIS dan LMS KLHK.

Jika kita mampu melakukan kapitalisasi pengetahuan dimana pengetahuan yang dimiliki individu dapat dikonversi menjadi pengetahuan organisasi, Niscaya, perkembangan pengetahuan bidang LHK akan meningkat dan pada saatnya inovasi-inovasi akan bermunculan. Lebih jauh proses regenerasi KLHK bisa berjalan baik, yang pada ujungnya kinerja KLHK akan bisa lebih baik lagi.

Edi Sulistyo H.S
Kepala Balai Diklat LHK Makassar