TROPIS.CO, JAKARTA – Arahannya sudah jelas, petani hutan sosial atau hutsos, tetap harus meningkatkan kapasitasnya dalam berkegiatan di lapangan dan mendapat penghasilan dalam suasana pandemi Covid-19 ini.
Salah satu bentuk upaya peningkatan kapasitas tersebut adalah mengikuti pelatihan secara online, Learning Hutsos.
Seperti biasa, Balai Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan, PSKL Kalimantan selalu quick response, terhadap hal yang sifatnya baru dan menantang.
Dengan bermodalkan arahan tersebut, kami tidak ingin berlama lama memikirkan apakah petani bisa mengikuti pelatihan secara online ini?
Dalam benak, jangan mereka, saya yang  kepala Balai saja, baru saja bisa menggunakan teknologi meeting virtual ini. Itupun setelah mendapatdari staf.
Mulai dari install aplikasi di laptop sampai akhirnya bisa memenuhi undangan meeting pertama sacara virtual dari Pak Dirjen PSKL.
Dengan berpikir pendek, kami mulai mengundang sejumlah pendamping dan petani yang menurut pendapat kami agak lebih melek IT.
Kami kumpulkan modul-modul yang ada. Kemudian melakukan uji coba Pelatihan untuk satu angkatan sebanyak 40 orang. Ujicoba melibatkan para kasi dan tenaga PEH sebagai narasumber alias tutor.
Subhanallah di luar dugaan, ternyata metode e-learning ini bisa dilakukan. Walau memang ada sejumlah catatan untuk menjadi warning pelaksanaan angkatan selanjutnya.
Apa saja itu? Di antaranya kami harus mengantisipasi sinyal. Perlengkapan peserta seperti masker dan hand sanitizer.
Dan tentu juga, menyiapkan makan siang karena para petani meninggalkan rumahnya untuk mendapat lokasi bersinyal.
Alhamdulillah akhirnya kami Balai PSKL Kalimantan punya pengalaman menyelenggarakan pelatihan secara online. Lengkap dengan catatan plus minusnya.
Sungguh ini modal kami melangkah dalam melaksanakan tugas, sebagai Panitia, Tutor, Narasumber dalam e-learning yang dilaksanakan bersama Ditjen PSKL dan BP2SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
