Benarkah Sawit Penyebab Deforestasi?

Kebun sawit tidak ikut merusak komposisi hutan Indonesia. Foto: TROPIS.CO/Jos
Kebun sawit tidak ikut merusak komposisi hutan Indonesia. Foto: TROPIS.CO/Jos

TROPIS.CO, JAKARTA – Suatu area dengan luasan lebih dari 0,5 hektare dapat dikatakan sebagai hutan, jika lebih dari 10 persen bagiannya ditutupi oleh pepohonan.

Artinya, hutan dicirikan dengan keberadaan pohon yang dominan dan tinggi minimum deretan pohon yang ada di sana adalah lima meter.

Demikian definisi hutan menurut Teguh Patriawan, merujuk United Nation, FAO, dan Kyoto Protocol.

Teguh adalah alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1968 yang kini menjadi CEO PT Nusantara Sawit Persada.

Sebagai paru-paru dunia, peran hutan sangat penting dalam menyediakan oksigen bagi kehidupan bumi.

Selain itu, hutan merupakan rumah bagi beragam spesies flora dan fauna.

Namun, belakangan ini luasan hutan di dunia, termasuk Indonesia, disebut-sebut mengalami penyusutan.

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, laju deforestasi Indonesia mencapai 465,5 ribu hektare pada 2018-2019.

Sebagian pihak menilai bahwa fenomena tersebut terjadi karena pengalihfungsian lahan hutan.

Perbandingan lahan produksi sawit dan kedelai. Foto: Ist
Perbandingan lahan produksi sawit dan kedelai. Foto: Ist

Hanya saja, Teguh tidak sepakat bila aktivitas perkebunan sawit turut berkontribusi dalam merusak hutan Indonesia.

“Luas perkebunan sawit di Indonesia saat ini kurang lebih 16 juta hektare, sedangkan luas daratan Indonesia kurang lebih 191 juta hektare,” tutur Teguh.

“Dengan kata lain, kebun sawit Indonesia hanya menggunakan delapan persen lahan daratan Indonesia.”

“Apakah betul tanaman yang hanya delapan perden dari luas daratan, menjadi penyebab deforestasi?” ungkap Teguh.

Baca juga: Produksi Minyak Sawit Turun, Konsumsi Dalam Negeri Naik