Presiden Jokowi Bersama Masyarakat Tanam Pohon untuk Hijaukan IKN

Memulai Kegiatan Penghijauan

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat ini pemerintah tengah memulai kegiatan penghijauan Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kepala Negara menilai langkah tersebut adalah untuk membangun hutan hujan tropis di IKN dengan tanaman yang beragam.

Terkait penghijauan yang dilaksanakan di area Sumbu Kebangsaan, Presiden Jokowi menyebutkan tanaman yang ditanam di sana adalah untuk menghiasi area sekitar Istana Kepresidenan.

Baca juga: Perubahan Iklim dan Polusi Tuntut Politik Hijau

“Kalau tadi di lingkungan istana adalah tanaman-tanaman yang berkaitan dengan estetika, tabebuya, ada jakaranda, ada flamboyan, ada semuanya kita tanam di situ, tapi estetika,” ungkapnya.

“Yang kedua tadi dan yang ketiga ini adalah dalam rangka membangun kembali reforestasi, penghutanan kembali, penghijauan kembali dalam rangka kita mendapatkan tropical rain forest, dari monokultur menjadi tropical rain forest, dari hanya eucalyptus jadi bermacam-macam jenis pohon, jenis tanaman yang kita tanam seperti yang sekarang kita lihat,” kata Presiden dalam keterangannya usai melakukan penanaman pohon.

Ibu Kota Nusantara (IKN) didesain menjadi smart forest city yang menargetkan 70 persen berupa tutupan hijau.

Masterplan pembangunan IKN salah satunya merekomendasikan perbaikan dan pemulihan tutupan lahan di lanskap IKN dengan melakukan revitalisasi ruang terbuka hijau dari jenis-jenis hutan dataran rendah asli Kalimantan.

Baca juga: Mahawan: Hindari Pemanasan Global Permanen, Buka Lebar Investasi Energi Bersih

“Dari keseluruhan areal IKN 256 ribu ha itu arahan Bapak Presiden minimal 70 persen harus hutan.”

“Areal yang terbukanya kita hitung-hitung mungkin antara 54 sampai 70 ribu hektare.”

“Secara bertahap akan kita tanami terus, ini sudah tahun ketiga atau keempat kita menanam.”

“Kita akan tanam terus, kita juga sudah menanam bersama-sama anak-anak sekolah.”

Baca juga: Pemimpin Baru Perlu Miliki Kriteria Pro Kesejahteraan Ramah Lingkungan

“Nanti kita selama musim hujan, bulan Desember sampai Mei atau Juni, kita juga akan terus menanam di seluruh Indonesia, bukan hanya disini,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya usai melakukan penanaman pohon.

Ke depan tutupan lansekap IKN akan bertransformasi dari lanskap yang monokultur menjadi kawasan kota yang berkarakter dengan berbagai jenis tumbuhan asli dan endemiknya.

Upaya yang dilakukan dalam melaksanakan tranformasi tersebut diantaranya melalui pendekatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dengan mengkombinasikan berbagai jenis asli atau lokal setempat (native species), jenis endemik langka dan dilindungi, jenis fast growing, dan jenis tumbuhan multipurpose lainnya.

“Jadi misalnya ada dua pohon yang ditanam, jenis eucalyptus yang termasuk fast growing, di bawahnya itu ada pohon-pohonan kerasnya yang agak lambat tumbuhnya.”

Baca juga: KLHK Rancang Standar Dokumen Lingkungan Khusus Kehutanan

“Misalnya 1 hingga 2 bulan eucalyptusnya ditanam, terus pohon kerasnya ditanam supaya ada naungan.”

“Nanti tinggal pilih pohon naungan mana yang ditebang seiring dengan masa untuk menaunginya sudah selesai.”

“Jadi begitu kira-kira konsepnya secara keseluruhan,” pungkas Menteri Siti. (*)