TROPIS.CO, JAKARTA – Mentan Syahrul Yasin Limpo sangat terkesan dengan keseriusan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, dalam mengembangkan tanaman jagung di wilayahya. Terlebih dengan komitmen Adnan yang menjadikan pertanian sebagai gerakan pertumbuhan ekonomi Gowa. Karenanya, saat melakukan panen jagung di Kecamatan Botonompo, Mentan Syahrul dengan spontan akan memberikan dukungan penuh dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Gowa.
Minggu kemari, (28/11), Mentan Syahrul bertandang ke Botomompo. Disambut banyak masyarakat dari berbagai lapisan. Mentan Syahrul dan Bupati Adnan bersama ratusan petani, hari itu melakukan panen jagung yang sudah dikembangkan Adnan pada areal seluas 250 hektar. Produktivitas perhektarnya relative tinggi, rata rata mencapai 6 ton/hektar.
Dengan alasan itu, dan sangat tingginya pontesi lahan di Gowa, Mentan Syahrul bersama Bupati Adnan, bersepakat akan memperluas kawasan budidaya jangun ini. Tak kepalang tanggung, mencapai 1200 hektar – yang hasil produksinya, prioritas memenuhi kebutuhan dalam negeri, bila berlebih siap menerobos pasar ekspor.
Dengan asumsi, perhektar rata rata 6 ton, maka diharapkan dalam dua tahun kedepan, produksi jagung Gowo akan bertambah, paling tidak 7,2 ribu ton. Jumlahyang relative tinggi yang dihasilkan oleh satu kabupaten. Hingga tak salah bila kemudian, Mentan Syahrul menyebut, hasil produksi jagung kabupaten Gowa ini, diorientasikan juga sebagai pendukung ketahanan stok jagung nasional.
Karenanya, Mentan Syahrul minta kepada aparatur pertanian bersama dengan Bupati Adnan, menggarap kawasan budidaya jagung ini lebih serius. Tentu melalui berbagai bimbingan teknis yang intensif. Bahkan, tak menutup kemungkinan langsung membangun industri pengolahan agar petani mendapatkan tambahan nilai tambah ekonomi tinggi.
“Dengan demikian, sejumlah target pembangunan akan tercapai, stok jagung dari produksi sendiri tinggi, pendapatan petanipun meningkat, dan Insyah Allah lebih sejahtera,”ujar Menteri dari Partai Nasdem ini.
Dan apa yang akan dikembangkan ini, lanjutnya, sebagai tindaklanjuti perintah Bapak Presiden Jokowi untuk menyiapkan upaya-upaya optimalisasi ketersediaan pangan di tahun 2022 nanti, sehingga bisa lebih khusus lagi ketersediaan jagung dalam negeri maupun kelebihanya untuk ekspor.

Kabupaten Gowa sendiri merupakan daerah penghasil jagung, dimana di semua kecamatan terdapat lahan jagung, namun khusus kawasan jagung 1.200 hektar ini diarahkan untuk menghasilkan jagung dengan kualitas tertentu.
Dalam mewujudkan itu, Mentan Syahrul dan Bupati Adnan, kini mulai dari menyediakan sarana penanganan budidaya, pasca panen, dan produk olahan turunan jagung. Termasuk juga sumber pendanaan yang kemungkinan akan memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat – KUR sektor pertanian, yang kini tersedia sekitar Rp 78 triliun.
Petani di Botonompo dan umumnya Kabupaten kami bantu dapatkan KUR Rp 10 sampai 50 juta tanpa agunan. Tentu peningkatan pinjaman berdasarkan kinerjanya bertahap ditingkatkan,” imbuh kata Mentan Syahrul.
Pembangunan kawasan jagung merupakan contoh pengembangan kawasan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Upaya nyata yang dilakukan yakni melakukan intervensi peningkatan indeks pertanaman, bimbingan teknis dan memperbaiki sarana produksi yang digunakan petani.
“Kita berharap tidak hanya untuk komoditas jagung, tapi juga komoditas lainnya yang bisa mendukung akselerasi penyediaan pangan. Dan pengembangan kawasan seperti ini tentu tidak hanya di Gowa ini kami lakukan, tapi juga sudah dilakukan di daerah lainnya sehingga ketersediaan jagung kita aman, bahkan ada kelebihan kita lakukan ekspor,” tambahnya.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan pun sangat mengapresiasi atas dukungan Kementan dalam pembangunan pertanian Kabupaten Gowa. Tahun 2021 ini, Gowa mendapat kucuran sekitar Rp 59 miliar. “Karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa siap berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional, salah satunya komoditas jagung berkualitas ekspor dengan pendekatan pembangunan pertanian berbasis teknologi,”jelas Adnan.
Panen jagung kalai ini, disebut Adnan, tiada lain merupakan wujud kontribusi kabupaten Gowa untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Sungguh ini suatu bukti, walau di tengah situasi pandemi covid 19, disaat banyak daerah mengalami penurunan, Kabupaten Gowa tidak mengalami dampak.
“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa tetap tumbuh positif meskipun hanya 1 persen,” ujarnya, sembari menambahkan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa ini ditopang oleh kinerja sektor pertanian sebesar 60 persen, dan karenanya, hingga 5 tahun kedepan sampai 2026, program pertanian menjadi salah satu program prioritas Kabupaten Gowa.
Bagi Kabupaten Gowa, memang tidak ada alternative lain, bila ingin meningkatkan pendapatan masyarakat, maka sektor pertanian harus menjadi prioritas. Dan secara perlahan, kepada masyarakat , teknologi pertanian mulai diperkenalkan, dengang harapan produksinya bisa lebih meningkat.