Pembangunan Sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur Dilanjutkan

Sepanjang 714 Meter

Pada Tahun Anggaran (TA) 2021, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur sepanjang 714 meter yang terdiri dari Zona A berupa bangunan permanen inlet open channel 165 meter dan normalisasi Sungai Ciliwung, Zona B berupa terowongan ganda sodetan dari inlet ke arriving shaft 549 meter, dan dan Zona D normalisasi Kali Cipinang dan KBT.

Pembangunan sodetan Sungai Ciliwung dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Jaya Konstruksi, kerja sama operasional (KSO) dan konsultan supervisi PT Virama-Supra-TAA, KSO dengan masa pelaksanaan Agustus 2021-Agustus 2023.

Alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan (terowongan) dan galian alur untuk menambah kapasitas tampung Sungai Cipinang sebesar Rp 683,9 miliar.

Proyek Sodetan Sungai Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta dari hulu hingga hilir.

Di bagian hulu, Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan dua bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor yakni Bendungan Ciawi dengan kapasitas tampung 6,05 juta m3 dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,68 juta m3.

Progres kedua bendungan ini sudah di atas 75 persen dan ditargetkan selesai November 2021.

Selanjutnya di bagian tengah dikerjakan normalisasi Sungai Ciliwung sejak tahun 2013 hingga 2017 sepanjang 16,2 kilometer dari total 33,7 kilometer.

Mulai tahun 2021 dilanjutkan pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 1,2 kilometer dan pengadaan tanah.

Kemudian pembangunan Stasiun Pompa Ancol Sentiong kapasitas 50 m3/detik dilaksanakan tahun 2020 -2022 dengan biaya Rp 437,6 miliar serta pembangunan sodetan Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur sepanjang 1,26 kilometer yang sudah kontrak sejak 30 Juli 2021.

Kemudian upaya mengurangi risiko banjir wilayah Jakarta bagian hilir juga dibangun tanggul pantai untuk pantai dan muara sungai yang kritis sepanjang 46,2 kilometer.

Tanggul yang telah dikerjakan sepanjang 13 kilometer dan rencananya akan dikerjakan sepanjang 33,2 km yang terbagi menjadi dua yakni Kementerian PUPR (10,8 kilometer) dan Pemprov DKI Jakarta (22,4 kilometer).

Tahun 2021, Kementerian PUPR mengerjakan tanggul sepanjang 3,8 kilometer. (*)