DMSI Berikan Penghargaan pada Tiga Tokoh yang Memajukan Industri Sawit Indonesia

Senyawa Zat Mineral

Katalis dibuat dari senyawa zat mineral yang dicetak dalam beragam bentuk dan warna berupa butiran yang sangat keras menyerupai beras, pelet, atau bulatan seperti mutiara.

Fungsinya untuk mengarahkan hingga mempercepat reaksi bahan baku olahan di industri hingga mencapai keseimbangan menjadi senyawa yang stabil.

Dengan katalis, reaksi bahan proses dapat lebih efisien dari segi waktu, bahan baku, dan energi, serta ramah lingkungan.

Penggunaan katalis diperkenalkan oleh John Roebuck di Inggris pada 1746 dalam proses pembuatan asam sulfat.

Katalis terus dikembangkan hingga dapat mempercepat reaksi hingga triliunan kali lipat.

Baca juga: Petani Kecil Sawit Berkontribusi Wujudkan SDGs

Di dunia, kebutuhan katalis mencapai US$21 miliar atau sekitar Rp294 triliun.

Nilai ekonomi yang dihasilkan dari produk olahannya US$11 triliun hingga US$15 triliun atau mencapai Rp210.000 triliun (Rp210 kuadriliun).

Penggunaan katalis di Indonesia sekitar US$500 juta atau Rp7 triliun, tapi memenuhi kebutuhan katalis, hampir 100 persen industri mengandalkan produk impor.

Upaya mengurangi ketergantungan katalis impor dirintis Subagjo, pakar katalis dari Fakultas Teknik Kimia ITB sejak 1983.