DMSI Berikan Penghargaan pada Tiga Tokoh yang Memajukan Industri Sawit Indonesia

Enam Jenis Katalis

Riset Subagjo bersama timnya di Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis ITB telah menghasilkan enam jenis katalis yang terbukti berfungsi baik.

Katalis pertama yang dibuat berbasis besi oksida sebagai absorben gas II2S dinamai PIMITBl dan penggunaannya untuk desulfurisasi gas alam.

Pada 2004, Subagjo bersama rekannya, Makertihartha dan Melia Laniwati, menemukan formula katalis yang dinamai PK100 HS, untuk hidrotriting (hydrotreating) nafta (NHT).

Uji coba skala pilot di Pusat Riset dan Teknologi Pertamina menggunakan 100 gram katalis menunjukkan hasil lebih baik daripada katalis komersial.

Dari sinilah katalis itu dinamakan Katalis Merah Putih.

Kehadiran inovasi katalis “Merah Putih” ini memegang peran penting bagi kemandirian teknologi tanah air.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Masyarakat Biohidrokarbon yang diketuai oleh Ir. Sahat M. Sinaga, berusaha mengembangkan apa yang telah dihasilkan oleh ITB yaitu Katalis Merah Putih.

Baca juga: Harga dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia Naik

Dengan terciptanya Katalis Merah Putih ini Indonesia tidak perlu lagi mengimpor minyak bumi setiap tahun, karena Industri katalis ini akan mendorong untuk menuju kemandirian energi.

Dari hasil riset, selain memiliki harga yang lebih ekonomis serta hemat energi, minyak dari kelapa sawit ini juga menghasilkan gasolin yang lebih baik dibandingkan fosil.

Katalis Merah Putih sangat dihargai hasilnya oleh Bapak Joko Widodo, Presiden RI, pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tahun 2020 yang diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), di Graha Widya Bhakti, Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Kota Tangerang Selatan beberap waktu lalu. (*)