Penerapan Mandatori B20 Bakal Angkat Harga CPO

Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono menegaskan, pengurangan impor minyak mentah dan mengganti dengan biodiesel sawit akan berdampak positif bagi neraca perdagangan. Foto : GAPKI
Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono menegaskan, pengurangan impor minyak mentah dan mengganti dengan biodiesel sawit akan berdampak positif bagi neraca perdagangan. Foto : GAPKI

TROPIS.CO, NUSA DUA – Penerapan program mandatori biodiesel B20 diyakini mampu mengangkat harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) di pasar dunia.

Kebijakan percampuran solar dengan minyak sawit ini juga menjadi solusi penyerapan stok minyak sawit di tengah melambatnya permintaan di pasar ekspor.

“Kami setuju sekali dengan apa yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo bahwa program B20 akan meningkatkan penyerapan minyak sawit di pasar domestik,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono dalam keterangan persnya di Nusa Dua Bali, Rabu (31/10/2018).

Joko menyampaikan hal ini guna menanggapi arahan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pembukaan Konferensi Minyak Sawit Internasional IPOC 2018 & 2019 Price Outlook di Nusa Dua Bali, Senin (29/10/2018).

Ketika memberikan arahan pada Pembukaan IPOC 2018 tersebut, Kepala Negara menyebutkan ada lima hal yang harus dilakukan dalam pengembangan industri minyak sawit nasional.

Salah satunya, orang nomor satu di Indonesia itu ingin agar penerapan pemakaian biodiesel B20 terus dipercepat dan dilaksanakan secara maksimal.

Presiden mengakui meski sudah diputuskan dari tahun kemarin, pelaksanaannya masih belum berjalan secepat yang diharapkan.

“Ini saya kejar terus agar penggunaannya bisa 100 persen, agar stok CPO yang ada itu bisa diserap kita sendiri.”

“Ngapain kita impor minyak kalau dari kelapa sawit kita bisa gunakan campuran biodiesel?” tegas Presiden Joko Widodo.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga memaparkan, jika stok minyak kelapa sawit yang ada digunakan untuk campuran bahan bakar biodiesel B20, maka otomatis akan mendongkrak harga dari kelapa sawit itu sendiri.

“Ini trik dagang seperti ini kan memang harus kita lakukan. Kalau tidak ditekan terus.”

“Ditekan, ya kita gunakan sendiri kalau B20 ini berjalan. Ganti semua mesin-mesin baik mesin mobil maupun mesin pembangkit listrik semua pakai diesel. Kapok mereka. Tapi ini perlu waktu,” ujar Presiden.

Menanggapi keinginan Kepala Negara tersebut, Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono mengatakan, pengurangan impor minyak mentah dan mengganti dengan biodiesel sawit akan berdampak positif bagi neraca perdagangan.

“Ini akan membantu mengurangi defisit neraca perdagangan dan tentu saja akan mengurangi dampak fluktuasi nilai tukar rupiah,” kata Joko Supriyono.

Joko mengatakan, tahun 2018 ini produksi minyak sawit nasional bisa mencapai 42 juta ton di mana 30 juta ton akan diekspor.

“Kalau melihat besarnya produksi minyak sawit ini, program mandatori biodiesel B20 tidak akan pernah mengalami kesulitan bahan baku,” ungkap Joko.

Sementara itu, IPOC 2018 and 2019 Price Outlook akan dimulai pada Kamis (1 November 2018) di BICC Nusa Dua Bali. Konferensi IPOC ke-14 tahun ini akan mengambil tema “Palm Oil Development: Contribution to SDGs”.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Kepala Bappenas akan menyampaikan special address pada hari pertama konferensi.

Setelah itu sejumlah pembicara akan tampil pada sesi konferensi tersebut, antara lain pakar komoditas dunia James Fry dari LMC International Inggris, Dorab Mistry dari Godrej International Ltd Inggris, dan Thomas Mielke dari Oil World Jerman.

Lantas beberapa pembicara dalam negeri yang akan tampil antara lain: Musdalifah Mahmud (Deputi Kemenko Perekonomian bidang Pangan dan Pertanian), Mahendra Siregar (Council of Palm Oil Producing Countries), Aziz Hidayat (Ketua Sekretariat ISPO), dan beberapa pembicara lain.

Lebih dari 1.500 peserta dari 36 negara hadir dalam konferensi minyak sawit terbesar di dunia tersebut. (*)