Bappenas Resmikan Pembangkit Listrik Berbasis Limbah

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro (kedua dari kanan) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan, Mempawah yang memiliki kapasitas 1 x 15 Mega Watt (MW). Foto : Bisnis.com
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro (kedua dari kanan) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan, Mempawah yang memiliki kapasitas 1 x 15 Mega Watt (MW). Foto : Bisnis.com

TROPIS.CO, PONTIANAK – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan di Wajok, Kabupaten Mempawah, yang memiliki kapasitas 1 x 15 Mega Watt (MW).

“Hadirnya PLTBm yang menggunakan bahan baku ramah lingkungan ini dapat mendukung Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam memperbaiki bauran energi atau energy mix dan ketergantungan terhadap fossil fuel,” ujar Bambang di Mempawah, Senin (24/9/2018).

Ia menambahkan bahwa PLTBm yang memanfaatkan limbah berupa cangkang sawit, limbah kayu dan lainnya dapat memasok daya dan menambah kualitas listrik bukan hanya di Mempawah namun daerah lainnya.

“Hadirnya PLTBm selaras dengan semangat dan rencana pemerintah untuk mengembangkan energi baru terbarukan atau EBT,” jelas Bambang.

Menurutnya, sebagaimana kebijakan energi nasional menargetkan pengembangan EBT di Indonesia pada 2025 harus sudah mencapai 25 persen.

“Hingga saat ini dari pembangkit yang ada baru 7 persen dari EBT. Jadi masih 16 persen harus terpenuhi,” papar dia.

Untuk EBT butuh peran serta swasta dan BUMN dalam merealisasikan kebijakan energi nasional tersebut.

“Pada ujungnya dengan EBT juga akan mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat karena kebutuhan dasar berupa listrik di tengah masyarakat bisa dipenuhi,” tutur Bambang.

Ia mengapresiasi dan mendukung pihak swasta yang dalam pengembangan EBT melalui PLTBm seperti dari PT Rezeki Perkasa Sejahtera ikut mengembangkan energi yang ramah lingkungan tersebut.

“Ini bisa menjadi contoh perusahaan swasta lainnya di Kalbar atau daerah manapun untuk ikut berpartisipasi dalam berkontribusi untuk pembangunan kelistrikan,” kata Kepala Bappenas itu.

Terkait kelistrikan, menurutnya, bagi investor sangat dibutuhkan dan itu kemudian akan menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Orang yang ingin berinvestasi di daerah tentu satu di antaranya memperhatikan cukup listriknya atau tidak di daerah tersebut. Sehingga listrik itu harus dihadirkan,” pungkas Bambang. (*)