Bila Presiden Jokowi Batal Ke Babel

Tetap di Istana Negara

Tapi itu hanya sebatas bayangan. Presiden Jokowi, hari ini tetap di Istana Negara, sibuk dengan negara yang kini menjelang masa resesi ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang minus 5,8 persen dari perkiraan awal  4,3 persen pada kuartal ini, dan masih tingginya korban pandemi  Covid-19, mungkin tak sempat membuat Presiden Jokowi berpikir lama tentang kunjungan ke HKm Kurau Barat.

Di Kurau Barat ini,  Presiden Jokowi memang tak sebatas bersama masyarakat Babel memperingati Hari mangriove Sedunia, tapi juga diagendakan menyerahkan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial dan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA)  untuk wilayah seluruh Sumatera.

“Kira-kira hampir 700 unit SK, luasnya kira kira 600-700 ribu hektare yang direncanakan akan diserahkan langsung oleh Bapak Presiden,” kata Menteri Siti Nurbaya, saat persiapan lokasi HKm Kurau Barat, menjelang kunjungan  Presiden, di penghujung Juli kemarin.

Kata menteri kala itu,  penyerahan  SK Perhutanan Sosial ini, diharapkan biasa dilakukan pada  pertengahan September besok.

Dan sebagai gambaran, realisasi Perhutanan Sosial (PS) yang aksesnya diberikan kepada masyarakat, sampai dengan 24 Juni 2020 mencapai luas 4.194.689,82 hektare untuk 860.770 KK dengan total unit 6.632 SK Izin/Hak.

“Dari itu kira-kira SK Perhutanan Sosial sudah 52 persen diserahkan ke Masyarakat,” tambah Menteri Siti.

Sementara untuk TORA, lanjut  Siti, sampai  Juni 2020 telah mencapai  63 persen, yaitu seluas 2.658.584 hektare.

Dipilihnya lokasi HKm Gempa 01 di Bangka Belitung ini juga terkait isu-isu penting, seperti reaktivasi ekowisata mangrove, penguatan ekonomi masyarakat melalui Silvofishery, konservasi dan pelestarian hutan mangrove, serta rehabilitasi mangrove.

Isu isu tersebut sedikit banyak juga berhubungan dengan upaya membangkitkan ekonomi masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 melalui adaptasi kebiasaan baru.

 

Menteri LHK Siti Nurbaya, bersama sejumlah pimpinan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, didampingi Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Roesman bertandang ke lokasi itu dalam rangkaian persiapan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Bangka Belitung yang direncanakan 5 Agustus besok. Foto; KLHK
Menteri LHK Siti Nurbaya, bersama sejumlah pimpinan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, didampingi Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Roesman bertandang ke lokasi itu dalam rangkaian persiapan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Bangka Belitung yang direncanakan 5 Agustus besok. Foto; KLHK

HKm tersebut pada tahun 2016 mendapatkan legalitas hutan kemasyarakatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kawasan HKm seluas 213 hektare tersebut pernah menjadi juara Terbaik I Kategori Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan Lomba Wana Lestari tahun 2018 oleh KLHK.

Di dalam HKm tersebut masyarakat diberikan akses mengelola hutan. Kegiatan kelompok masyarakat yang terjadi disana meliputi Ekowisata, Silvofishery, Konservasi dan pelestarian mangrove, Pendidikan lingkungan, dan Persemaian.

“Kita ambil obyek mangrove karena juga dalam rangka peringatan hari mangrove sedunia, dan kebetulan disini mangrovenya juga dikelola dengan hutan sosial,” ujar Menteri Siti.

Bukan hanya Kurau  Barat yang menjadi objek kunjungan Presiden Jokowi.

Dengan menggunakan tiga unit helikopter yang telah dipersiapkan di Bandara International Dipati Amir, Presiden bersama Menteri Pertanian, Menteri LHK dan juga Gubernur Babel, Erzaldi Roesman, bakal melihat dari dekat kesukseskan warga transmigrasi Rias, Bangka Selatan.

Kawasan  Desa Rias telah menjadi sumber beras bagi Bangka Belitung. (*)