Bila Presiden Jokowi Batal Ke Babel

Menteri Siti Nurbaya menggunakan perahu nelayan di lokasi Hkm Gempa 01Kurau barat

TROPIS.CO, BANGKA – Presiden Joko Widodo sejatinya hari ini berada bersama masyarakat Bangka Belitung di Kurau Barat, Bangka Tengah.

Namun batal dengan alasan yang kurang jelas, bukan hanya Gubernur Erzaldi yang ambyar, harapan masyarakatpun buyar.

Persiapan dua minggu untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo ke Desa Kurau, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah yang dijadwalkan 6 Agustus kemarin, seakan sia sia.

Panggung yang berhias warna merah putih dan umbul umbul merah putih sepanjang 800 meter seakan menjadi saksi bisu,yang tak bakal mampu menjawab puluhan  ribu pertanyaan masyarakat Bangka Belitung, “Apa alasan hingga Presiden Jokowi tak jadi datang ke Babel.”

Padahal, mereka sangat antusias untuk hadir dan bertatap muka dengan sosok presiden  yang merakyat itu.

Terlebih  masyarakat Jawa yang sudah puluhan tahun bermukim di Babel sebagai warga transmigrasi dari Jawa Tengah.

Betapa kehadiran sosok wong Solo ini sangatlah dirindukan.

Namun, umbul-umbul dan bendera merah putih yang memenuhi hijaunya persawahan transmigrasi Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan pun sama hanya melambai lambai tak memberikan jawaban pasti.

“Semua persiapan sudah oke, sudah mencapai 99 persen.”

“Artinya, kami sudah sangat siap menyambut kedatangan Bapak Presiden,” kata Marwan, Kepala Dinas Kehutanan Bangka Belitung.

Dan siapa sangka, kabar batalnya Presiden Jokowi untuk berkunjung ke kawasan  rehabilitasi mangrove yang dikembangkan Kelompok Tani Hutan (KTH) Gempa 01 yang diketuai tokoh pemuda Kurau Barat, Yasir, bakal beredar cepat di kalangan masyarakat.

Seakan tak ada yang percaya karena biasanya, info berkaitan atas kepastian, jadi atau tidak, sudah ada sepekan sebelumnya.

“Ini tidak, hanya dalam tempo dua hari menjelang hari H, tentu semua kaget, sementara semua persiapan sudah oke hampir 100 persen,” tutur Agus Adaw, tokoh pendiri Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.