Politeknik Belitung Bersama Warga Desa Air Seruk Kembangkan Budidaya Lebah Madu

Program Pemberdayaaan Masyarakat Desa (P2MD) dilaksanakan mahasiswa Politeknik Belitung melalui organisasi mahasiswa. Mereka bertujuan meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat desa sekaligus berkontribusi aktif membangun desa binaan menjadi lebih mandiri dan sejahtera.

TROPIS.CO, BELITUNG-Politeknik Belitung bersama warga desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung mengembangkan budidaya lebah madu lokal.

Warga yang terlibat sebagian besar adalah masyarakat penambang timah  dan tergabung dalam kelompok Kelompok Tani Lebah Madu Nirun Mandiri Sejahtera.

Kegiatan mahasiswa Politeknik Belitung ini merupakan Program Pemberdayaaan Masyarakat Desa (P2MD) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Politeknik Belitung melalui organisasi mahasiswa. Tujuannnya meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat desa sekaligus berkontribusi aktif membangun desa binaan menjadi lebih mandiri dan sejahtera.

Tajuk kegiatan mahasiwa kali ini adalah  “GaLiH (Gerakan Lingkungan Hijau): Konservasi Hutan dengan Budidaya Lebah Madu Lokal bagi Masyarakat Penambang Timah di Desa Air Seruk”. Kegiatan melibatkan  10 mahasiswa Mapala Berepat, yaitu Oktaviani, Rista Dwi Lestari, Zinta Aprilia, Winanda Alvianti, Sanaz Tessa Dwi Mulya, Olyvia Zelyansari, Danu Nugraha, Egi Saputra, Steven Billitonic Prayoga, dan  Al Frisky Valliant, serta dosen pendampingnya adalah Eka Nuraini, S.Pd.,M.Pd.

Lewat kegiatan  GaLiH (Gerakan Lingkungan Hijau),  selain mendukung kebijakan pembangunan daerah juga memiliki potensi pencapaian pembangunan berkelanjutan desa (SDGs Desa) yaitu desa layak air bersih dan sanitasi melalui aksi melindungi hutan, desa tanggap perubahan iklim, desa peduli lingkungan darat.

Selain hal itu, banyak potensi yang akan dihasilkan dari kegiatan ini. Dengan demikian  diharapkan dapat mencapai SDGs lainnya yaitu potensi ekologi, sosial budaya, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan pariwisata. Pemberdayaan masyarakat melalui program ini akan membentuk pola pikir masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan hijau sehingga lahan kritis di Kepulauan Bangka Belitung bisa berkurang.

“Saya menyambut baik program seperti ini , semoga bisa berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Desa Air Seruk” ujar Kades Air Seruk, Prasatya Yoga

Rangkaian kegiatan yang akan berlangsung dari Juli hingga November ini meliputi:  pembentukan struktur organisasi petani lebah madu Desa Air Seruk; Pelatihan dan pendampingan budidaya lebah madu, dimana  masyarakat akan diberikan pelatihan budidaya lebah madu mulai dari menyiapkan lokasi, pembuatan sarang lebah, pembibitan lebah madu, pemeliharaan, dan panen, pendampingan packaging dan pemasaran produk madu.
Selanjutnya, melaksanakan kegiatan “Merdeka Menanam” yaitu penanaman bibit minyak
kayu putih dan tanaman produktif di lahan bekas tambang timah dengan melibatkan mitra BPDAS dan Hutan Lindung Provinsi Kepulauan . Babel sebagai penyedia bibit tanaman, serta mahasiswa PolBel dan masyarakat yang akan melakukan proses penanaman dan terakhir Diseminasi hasil kegiatan dalam bentuk lounching produk lebah madu.

Sementara roadmap kegiatan  adalah: Tahun 2023 yaitu tahap perintisan budidaya lebah madu di Desa Air Seruk yang dilakukan dalam program P2MD dengan memanfaatkan hutan desa sebagai tempat rintisan.Kedua, tahun 2024 adalah tahap penguatan manajemen produksi dan pemasaran, serta penjaringan mitra lebih luas dan ketiga,  tahun 2025 akan dikembangkan menjadi tempat wisata edukasi lebah madu sehingga bisa menjadi percontohan desa lain yang masyarakatnya banyak bergantung pada hasil tambang timah.

Politeknik Belitung sendiri   satu-satunya perguruan tinggi vokasi Lembaga Layanan ( LL)  Pendidikan Tinggi ( DIKTI)  Wilayah 2 yang lolos pendanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.(gus)