TROPIS.CO – JAKARTA, Dirjen Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan, Bambang Supriyanto sangat menyakini bahwa program perhutanan sosial akan sangat efektif mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau.
Perhutanan sosial yang berbasiskan masyarakat pedesaan di sekitar dan di dalam kawasan hutan, lebih mentargetkan tercapainya keseimbangan peningkatan pendapatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Karenanya, pendekatan pengolahan potensi hutan diarahkan pada pemanfaatan potensi hutan non kayu – yang diantaranya; potensi rotan, madu alam, jenis tumbuhan herbal.
Selain itu memanfaatkan potensi yang sudah ada, kata Bambang Supriyanto dalam percakapan dengan TROPIS.CO, mereka dibukakan peluang untuk mengembangan jenis tanaman produktive dalam implementasi konsep agroforestry maupun peternakan dan budidaya perikanan, di sela sela tanaman hutan yang sudah ada.
“Mereka bisa menanam rumput odot untuk pakan ternak di bawah tanaman hutan, seperti kayu sengon, seperti yang banyak dikembangkan masyarakat perhutanan sosial di Kabupaten Lumajang,”kata Bambang, pekan kemarin.
Dengan perhutanan sosial, lanjutnya, banyak peluang bagi kabupaten untuk membangun wilayahnya berbasiskan sumber ekonomi hijau,dan kemudian menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi daerahnya. Hanya memang strategi pengembangannya harus lebih terpadu hingga outputnya lebih optimal.
Dikatakan Bambang, perhutanan sosial mampu mewujudkan peningkatan ekonomi desa, menjaga kestabilan sosial, dan berperan menjadi lingkungan khususnya sektor lahan dan hutan. Kontribusi ekonomi perhutanan sosial dapat didekati dari perhitungan nilai ekonomi atau nekon – yang pada tahun kemarin, 2022, telah terdata nekon senilai Rp 117,59 miliar.
Dalam konsep pengembangan perhutanan sosial, jelasnya, setiap kelompok perhutanan sosial atau KP, setelah mendapatkan akses kelola , kelompok mendapatkan fasilitasi pengembangan usaha perhutanan sosial. Diberikan pendampingan dalam upaya menguatkan kelembagaan dan mengoptimalisasi pemanfaatan potensi hutan.
Tak sebatas itu, melalui pendampingan ini KPS juga ditumbuhan semangat pengembangan kewirausahaan, hingga mampu menjalin kerjasama pengembangan usaha. Dan agar lebih cepat pertumbuhannya, pengembangannya melalui strategi Integrated Area Development berbasiskan perhutanan sosial dengan menjadi Pemda Kabupaten sebagai motor penggerak.