Melalui Jejak Kopi Khatulistiwa BNI Lakukan Greading  Kopi Petani  Kelompok Perhutanan Sosial.

BNI promosikan produk kopi petani anggota KUPS Rejanglebong, Garut dan Jember, saat pestivasl Perhutanan Sosial Nasional di Jakarta, Senin hingga Rabu,. pekan pertama Juni ini.

Bank Negara Indonesia  ikut meningkatkan kualitas kopi petani hingga bisa menembus pasar global. Tak sebatas menyalurkan KUR kepada  Kelompok Usaha Perhutanan Sosial-KUPS.

TROPIS.CO, JAKARTA –  PT Bank  Negara Indonesia melalui program “Jejak Kopi Khatulistiwa kini memberikan  pelayanan greading bagi petani kopi  yang tergabung dalam Kelompok Usaha Perhutanan Sosial –KUPS di Indonesia, sebagai upaya meningkatkan kualitas kopi petani  Perhutanan  Sosial.

Kendati  program jangka panjangnya akan menjangkau semua  KUPS se Indonesia,  namun diakui oleh Aswin  dari PT Bank Negara Indonesia, saat ini peran yang dimainkan, Jejak Kopi khatulistiwa, baru di 3 Kabupaten  Rejanglebong Bengkulu,   Garut Jawa Barat  dan  Jember,  Jawa  Timur.

Kata Aswin, bahwa peran yang dimainkan oleh PT Bank Negara Indonesia tidak sebatas menyalurkan kredit bagi UMKM yang di dalamnya, juga termasuk KUPS yang mengembangkan tanaman kopi. Melainkan juga melakukan pembinaan dalam upaya meningkatkan kualitas produk, sekaligus  meningkatkan manajemen usahanya.

Salah satu program dalam hal peningkatan kualitas ini, melalui  kegiatan greading sehingga petani tahu, bahwa kualitas kopi yang mereka hasilkan itu, berada pada tahap mana.  Sebagai contoh Aswin menyebut kopi robusta regester 5 yang dikembangkan kelompok usaha perhutanan sosial regester 5. “ dan Alhamdulilah, setelah digreading, bahwa kualitas kopi robusta register 5 berada pada angka 81,5, ”kata Aswin.

KUPS Register 5 beranggotakan  500 petani di 5 desa, dan salah satunya di Desa Tebat  Pulau. Sebagian besar  tanaman kopi  di kawasan  5 desa ini, sudah dikategorikan  tanaman menghasilkan atau  TM.  “ Dan ini memang menjadi sasaran  BNI dalam menyalurkan  kredit usaha rakyatnya  atau KUR,”ungkap  Aswin  lagi.

Sejumlah produk kopi produksi  KUPS binaan PT  Bank Negara Indonesia, termasuk kopi robusta  Register 5, Rejanglebong, ikut dipromosikan  oleh  BNI, saat dilangsungkan  Pestival  Perhutanan  Sosial Nasional atau  PeSoNa, selama 3 hari, sejak Senin (5/6)  hingga  Rabu (7/6), di Manggala Wanbakti, Senayan, Jakarta.  Pestival PeSoNa 2023 ini, dibuka resmi oleh Menteri Lingkungan  Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya bersamaan dengan peringatan  Hari Lingkungan  Sedunia, dan ditutup oleh Sekjen  Kementerian LHK, Bambang  Supriyanto.  Pestival  dihadiri  tak kurang  7500 pengunjung.

Sebelumnya memang, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk  atau BNI telah berkomitmen mendukung pembangunan ekonomi hijau dan berorientasi ekspor melalui perhutanan sosial yang dikemas dalam Program Jejak Kopi Khatulistiwa.

“BNI Program Jejak Kopi Khatulistiwa adalah upaya mewujudkan ekonomi hijau yang berorientasi ekspor dengan langkah dan tahapan edukasi, kurasi, inkubasi, temu bisnis, dan penggunaan solusi transaksi BNI,”kata Sis Apik Wijayanto, Direktur Institutional Banking BNI, dalam keterangan resminya  beberapa waktu lalu.

“Program Jejak Kopi Khatilistiwa ini sebagai komitmen BNI untuk tetap menjaga kelestarian hutan serta memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar hutan,”lanjutnya.

Dalam upaya mencapai tujuan ini, sejumlah rencana sudah dikemas – yang antara lain melalui  webinar secara daring atau  tatap muka secara langsung kepada  KUPS dan  Lembaga  Masyarakat Desa Hutan.  Lalu kemudian melakukan kurasi dam inkubasi dan juga temu bisnis.

Kurasi dilakukan untuk melihat jenis kopi dan pangsa pasarnya. Sedangkan,  Inkubasi  untuk melihat apakah petani kopi dapat naik kelas.  Sementara temu bisnis dilakukan untuk dapat dipertemukan dengan offtaker besar ataupun dihubungkan dengan lokapasar.

“ Kita melakukan berbagai sosialisasi, dan dalam sosialisasi ini kita sampaikan misi dari Jejak Kopi Khatulistiwa ini, sekaligus  informasi terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR), sekaligus  peran  pendampingan yang akan dilakukan BNI,” ungkap Sis Apik.

Sebagai BUMN,  PT Bank Negara Indonesia, juga berupaya terus  mendorong UMKM binaan, petani kopi  untuk memanfaatkan pasar global melalui jaringan kantor cabang BNI di dalam dan luar negeri. Dengan demikian, para UMKM mempunyai nilai tambah serta ikut mendukung implementasi ekonomi hijau dan go global,”

Adapun Perhutanan Sosial merupakan program reformasi agraria untuk keadilan akses masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan, yang ditunjang dengan program pemerataan ekonomi agar memberikan manfaat ekonomi dengan prinsip pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Program ini ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sehingga keluar dari jalur kemiskinan dan pemerataan ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian hutan, serta bagian mendorong inklusi keuangan nasional untuk masyarakat di kawasan sekitar hutan.