Tiga Asosiasi Petani Sawit di Jambi Peroleh Sertifikat RSPO

Drs. KH. Anwar Sadat (kanan), M.Ag, Bupati Tanjung Jabung Barat, menyerahkan sertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) kepada perwakilan Forum Petani Swadaya Merlung Renah Mendaluh (FPS-MRM). Foto: berkabar.id
Drs. KH. Anwar Sadat (kanan), M.Ag, Bupati Tanjung Jabung Barat, menyerahkan sertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) kepada perwakilan Forum Petani Swadaya Merlung Renah Mendaluh (FPS-MRM). Foto: berkabar.id

TROPIS.CO, JAMBI – Dua sosiasi petani dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi yaitu Forum Petani Swadaya Merlung Renah Mendaluh (FPSMRM) dan Asosiasi Petani Berkah Mandah Lestari (APBML)serta satu asosiasi petani dari Kabupaten Batanghari, Jambi, yakni Cahaya Putra Harapan (ACPH) telah berhasil memperoleh sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Prestasi ini merupakan capaian dari program bernama “Dari Rantai Pasok Inovatif ke Rantai Pasok Keberlanjutan” yang digagas Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (YIDH), Setara Jambi, dan PT Asian Agri, serta dukungan pemerintah daerah setempat.

Program yang telah dimulai sejak tahun 2016, telah berhasil menjadikan 1.015 orang petani sawit swadaya dari tiga asosiasi petani tersebut mendapatkan sertifikat RSPO dengan luas areal 1.926,29 hektare.

Menurut Nurbaya Zulhakim, Direktur Setara Jambi, pekerjaan ini bukanlah perkara ringan karena perlu diawali dengan perubahan cara berpikir agar petani mau memproduksi minyak sawit ramah lingkungan agar bisa menghasilkan harga Tandan Buah Segar (TBS) menjadi lebih stabil.

“Kami mengedukasi para petani dalam menyesuaikan standar budidaya kelapa sawit yang baik, serta pemenuhan aspek legalitas dengan kepemilikan Surat Hak Milik (SHM) dan Surat Tanda Daftar Budi Daya (STDB).”

“Caranya adalah melakukan diskusi dengan beberapa pihak termasuk melibatkan para petani swadaya, membuka peluang untuk advokasi, dan penggalangan dukungan untuk petani kecil,” kata Nurbaya dalam keterangan pers, Senin (14/6/2021).

Semenjak pandemi COVID-19 melanda Jambi, penjualan sawit sempat terhambat. Namun, para petani dapat memanfaatkan pendapatan dari kredit RSPO yang telah telah dibeli oleh buyers besar seperti Unilever, Body Shop, dan ACT sebagai strategi ketahanan ekonomi untuk membeli sembako secara berkala kepada anggotanya, termasuk juga untuk pembangunan kantor, pembiayaan audit, modal usaha, dan pengadaan pupuk.

“Di masa pandemi, Setara Jambi juga mendorong para petani untuk menggunakan teknologi aplikasi JalaSetara guna memudahkan pencatatan aktivitas dan perawatan kebun agar lebih mudah dalam proses audit.”

“Ke depannya, aplikasi ini bisa digunakan oleh semua petani secara lebih luas. Selain itu, kami juga aktif mengundang semua anggota dalam memberikan pelatihan atau sosialisasi secara online dan berbagi informasi melalui group chat,” tuturnya.

Baca juga: Harga Tetap Tinggi, Produksi Turun