Jalan Tol Banda Aceh-Sigli akan Jadikan Aceh Episentrum Pertumbuhan Ekonomi Baru di Sumatera

Permudah Akses

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, dengan rampungnya seksi 4 tersebut dapat mempermudah akses dari Banda Aceh ke Sigli dan sebaliknya dari Sigli – Indrapuri ke Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang berada di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar.

“Efisiensi waktunya sekitar 50 persen dari daerah Indrapuri ke Bandara, jika sebelumnya sekitar satu jam melewati jalan nasional menjadi 30 menit.”

“Ini akan terus dilanjutkan menghubungkan bandara dengan wilayah lainnya di Aceh melalui jalan tol di seksi 5 dan 6 yang direncanakan rampung pada Juni tahun 2021 dan pada seksi 3 ditargetkan selesai pada Desember 2020,” ujar Hedy.

Sementara Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menyatakan, pembebasan lahan di Jalan Tol Banda Aceh-Sigli terbilang paling cepat diantara ruas Tol Trans Sumatera lainnya.

“Harapannya dengan dibukanya seksi 4 ini dapat mendorong pengembangan ekonomi Aceh Wilayah Selatan.”

“Setelah diresmikan Presiden Joko Widodo maka Jalan Tol Banda Aceh-Sigli seksi 4 tersebut dapat langsung beroperasi.”

“Untuk SK operasinya sudah diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2020 lalu, namun untuk pelaksanaannya tergantung dari arahan Presiden dan Menteri PUPR termasuk penetapan tarif,” katanya.

Baca juga: PKT SDA Serap Tenaga Kerja 155.500 Petani dan 6.483 Masyarakat Komunitas Peduli Sungai

Berdasarkan data, saat ini progres konstruksi jalan tol yang dibangun sejak akhir 2018 dengan skema penugasan pemerintah kepada PT Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol dan PT Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana secara keseluruhan adalah 50 persen.

Selain seksi 4, konstruksi Jalan Tol Banda Aceh-Sigli yang signifikan progresnya yakni pada Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 kilometer) sebesar 65 persen dengan pembebasan lahan 97 persen.

Sementara pada Seksi 1 Padang Tiji – Seulimeum (25 kilometer) saat ini progres konstruksinya sekitar 19 persen dengan pembebasan lahan 71 persen.

Selanjutnya Seksi 2 Seulimeum – Jantho (6 kilometer) saat ini progres konstruksinya 40 persen dengan pembebasan lahan sudah 94 persen, Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro (8 kilometer) dengan progres konstruksi 15 persen serta pembebasan lahan 68 persen, dan Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam (5 kilometer) dengan progres konstruksi 33 persen serta pembebasan lahan 95 persen. (*)