Mobil Pengering Jagung Mampu Tekan Biaya Paska Panen

Mobil pengering jagung atau mobile corn dryer (MCD) dapat mempermudah petani jagung untuk mendapatkan kualitas jagung yang baik. Foto : Bebeja Agribisnis
Mobil pengering jagung atau mobile corn dryer (MCD) dapat mempermudah petani jagung untuk mendapatkan kualitas jagung yang baik. Foto : Bebeja Agribisnis

TROPIS.CO, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menekan biaya pasca panen jagung. Hal itu seiring dengan hadirnya mobil pengering jagung (Mobile Corn Dryer/MCD) yang diproduksi oleh PT Charoen Pokphand Indonesia. Mobil ini dinilai bisa menekan biaya angkut jagung sehingga membantu ekonomi petani.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebutkan dengan adanya mobil ini petani jagung tidak mengalami kesulitan lagi untuk mengeringkan jagungnya.

“Di samping itu juga menekan biaya transportasi karena mobil ini akan langsung datang menjemput di lokasi panen,” ungkap Amran saat menyaksikan penyerahan MCD oleh produsen ke Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Amran menjelaskan, mobil pengering jagung ini bisa mengeringkan 1 ton jagung per jam dan akan bergerak dari satu lokasi sentra produksi ke sentra produksi lainnya untuk membantu para petani jagung di Indonesia. Adapun MCD diproduksi oleh anak bangsa sendiri.

Selama ini petani sering mengeluh saat musim hujan merugi karena kadar air tinggi sehingga mempengaruhi harga jual di petani.

“Mobil Pengering Jagung ini merupakan solusi bagi permasalahan pasca panen jagung saat musim hujan,” tutur Amran.

Komisaris Utama PT Charoen Pokphand Indonesia T. Hadi Gunawan mengatakan, tujuan dari mobil pengering jagung ini adalah untuk menjangkau para petani di lokasi-lokasi terpencil.

Pasalnya, selama ini para petani tersebut hanya mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan hasil produksi jagungnya.

“Kami bekerja sama dengan Kementan mengembangkan fasilitas pengeringan jagung yang dapat berpindah-pindah, yaitu Mobile Corn Dryer.”

“Ini diharapkan bermanfaat bagi petani jagung. Kami akan mengirimkan pengering ini ke sentra-sentra produksi jagung, terutama ke lokasi yang jauh,” katanya

Menurut Hadi, dengan adanya unit mobil corn dryer diharapkan bisa memberikan kesejahteraan bagi para petani di Indonesia.

Selain itu, fasilitas ini juga dapat menghemat biaya pengeringan, transportasi dan membuat nilai jual jagung petani menjadi lebih tinggi. Sehingga pada ujungnya akan menyejahterakan para petani.

Untuk mendukung swasembada jagung perusahaan itu mengembangkan unit mobil unit pengering jagung yang merupakan sebuah solusi yang bermanfaat untuk petani jagung.

Selain itu dapat, mengembangkan swasembada jagung yang berkelanjutan sehingga bisa mengurangi biaya handling, transportasi dan menghindari penurunan nilai jagung pasca panen‎.

MCD diharapkan dapat mempermudah petani jagung untuk mendapatkan kualitas jagung yang baik.

“Dengan misi menjemput bola dengan demikian dapat mempermudah petani jagung ke pasar, menambah potensi kualitas jagung. Seiring dengan kebijakan swasembada jagung dan menyerap jagung sebagai pakan ternak,” papar Hadi

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita menambahkan, seharusnya ada sepuluh mobil pengering untuk memudahkan petani dalam mengelola jagung pascapanen.

Namun, saat ini hanya ada tiga yang diberikan. Ketiga unit mobil tersebut akan langsung dikerahkan ke Lampung, Nusa Tenggara Barat dan Gorontalo.

“Tiga lokasi itu sangat membutuhkan bantuan mesin pengering. Permasalahan pascapanen ini harus dikelola sebaik-baiknya supaya petani tidak rugi. Karena yang jadi masalah bagi petani adalah pengelolaan pascapanen, apalagi masuk musim penghujan,” tegas Ketut.

Untungkan Petani Kecil

Rencananya pada tahap awal, fasilitas ini bisa dimanfaatkan para petani jagung di sentra-sentra produksi.

Ketua KTNA Winarno Tohir berharap mobil pengering ini bisa bermanfaat bagi petani kecil sehingga bisa menghemat biaya panen yang harus dikeluarkan para petani tersebut.

Tohir menjamian akan mengatur agar para petani di daerah itu tidak rebutan untuk menggunakan mesin pengering ini.

Perawatannya juga harus dilakukan secara berjangka supaya jangka panjang, termasuk biaya operasional, beli solar, service sehingga tidak asal pakai saja dan kalau rusak tak ada yang mau bertanggungjawab.

“Dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman antara KTNA yang mewakili petani jagung dengan pabrik pakan PT Charoen Pokphand hari ini, berarti ada jaminan pasar yang pasti bagi petani dan juga jaminan pasokan jagung berkualitas bagi PT Charoen Pokphand,” pungkas Tohir. (*)