TROPIS.CO, JAKARTA – Program e-Learning, pelatihan jarak jauh Perhutanan Sosial sebagai mitigasi Covid-19 berbasiskan masyarakat dengan melibatkan 3000 petani pemegang izin Perhutanan Sosial dan pendamping telah berakhir pada Selasa (23/6/2020).
Kegiatan terdiri dari 100 angkatan terbagi dalam enam gelombang yang dilakukan secara marathon sejak April hingga Juni, merupakan suatu prestasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) karena penyelenggaraan dilakukan dengan sistem jarak jauh yang melibatkan kalangan petani di pedesaan.
Sebelumnya ada kekhawatiran program ini bakal berjalan mulus dan lancar, lantaran keterbatasan pengetahuan para petani dan pendampingnya dalam penguasaan teknologi informasi.
Terlebih dalam mengakses produk elektronik melalui aplikasi zoom, tentu ini dikhawatirkan akan membuat program yang dirancang secara singkat itu tak bakal berjalan mulus.
Namun dalam perjalanannya, ternyata kekhawatiran itu tidak terjadi.
Kepesimisan terhadap kemampuan petani dalam mengaplikasi produk elektronik keliru.
Ternyata mereka begitu cepat menguasainya hingga saat mengerjakan tugas mandiri melalui Learning Management System (LMS) bisa dengan mudah mereka lakukan.
Karenanya, Bambang Soepriyanto, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan merasa lega dan bangga atas terselenggaranya Program E-Learning Perhutanan Sosial Pasca Izin yang digagas Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan mendapat dukungan penuh dari Ketua Komisi IV DPR RI.
“Sungguh kami berterima kasih kepada Ibu Menteri LHK dan Ketua Komisi IV DPR RI atas arahannya, hingga program mitigasi Covid-19 berbasis masyarakat bisa terselenggara dengan baik,” kata Bambang Soepriyanto.
