Menristekdikti Bangga Sapuangin ITS Juarai Shell-Eco Marathon World Driving Championships 2018

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih Tim Sapuangin ITS yang telah meraih posisi puncak di ajang ini. Foto : Ristekdikti
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih Tim Sapuangin ITS yang telah meraih posisi puncak di ajang ini. Foto : Ristekdikti

TROPIS.CO, JAKARTA – Mahasiswa Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang dunia. Tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menyabet juara pertama pada ajang Shell-Eco Marathon World Driving Championships di Queen Elizabeth Olympic Park, London (8/7/2018). Memulai lomba dari Pole Position, Tim Sapuangin ITS berhasil menyisihkan puluhan kontestan dari berbagai negara.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih Tim Sapuangin ITS yang telah meraih posisi puncak di ajang ini.

Menristekdikti juga memberikan apresiasi atas kerja keras dan perjuangan Tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menduduki peringkat ke-8 dan ke-9.

“Shell-Eco Marathon World Driving Championships merupakan kejuaraan yang menguji kecepatan dan daya tahan kendaraan hemat energi. Artinya, perguruan tinggi di Indonesia mampu bersaing di tingkat dunia dalam menghasilkan inovasi kendaraan hemat energi. Saya merasa bangga dan mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Tim Sapuangin ITS,” ujar Menristekdikti.

Kendaraan Tim Sapu Angin ITS dikendarai oleh Moch. Hafis Habibi. Tim Sapu Angin ITS berhasil menyisihkan kontestan lain yang berasal dari benua Amerika dan Eropa. Setelah Sapuangin, diikuti sembilan tim Sask Eco Kanada, Tim Prancis, Tim Amerika Serikat, dan Italia serta tiga tim dari Indonesia mewakili Asia.

Rektor ITS Joni Hermana melalui keterangan tertulisnya mengatakan Sapu Angin memulai lomba dari posisi pole position. Atas pertimbangan strategi, Sapu Angin menjaga kecepatan sedang di lap awal, meski demikian, masih terus dalam empat besar.

Di lap akhir, karena bahan bakar yang tersisa masih memadai, Sapu Angin menggeber kecepatan, menyodok ke rangking satu, dan itu pula yang tampak di giant screen monitor lomba: Sapu Angin rangking satu.

Juara Shell-Eco Marathon World Driving Championships 2018 akan memperoleh hadiah dan pengalaman yang sangat berharga dari panitia lomba. Pemenang akan mendapatkan undangan untuk mengunjungi markas Scuderia Ferrari di Italia. Pemenang akan berpartisipasi dan workshop dan belajar dari para pakar di Ferari.

 

Sumber : Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti Menristekdikti