Kawasan Perhutanan Sosial di Jawa Diorientasikan untuk Swasembada Gula

Luas perhutanan sosial yang kini dialokasikan sekitar 900 ribu hektar, ada sebagian yang akan diorientasikan untuk pengembangan perkebunan tebu dalam rangkaian percepatan swasembada gula nasional.

TROPIS.CO, JAKARTA – Sebagian besar kawasan perhutanan sosial  di Jawa akan diarahkan untuk dikembangkan menjadi  perkebunan tebu dalam rangkaian percepatan swasembada gula nasional dan penyediaan  bioethanol sebagai  bahan bakar nabati atau biofuel.

Arah kebijakan seperti  ini telah dituangkan di dalam Peraturan Presiden No 40  Tahun 2023, tertanggal  16 Juni  2023. Dalam Pasal 3 Perpres tersebut disebutkan untuk peningkatan  produktivitas  tebu  hingga mencapai  93 ton perhektar, melalui perbaikan praktik agrikultur berupa pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan tebang muat angkut.

Lalu kemudian melakukan penambahan  areal lahan baru untuk dikembangkan menjadi perkebunan tebu seluas 700.000 hektar   yang salah satunya bersumber dari kawasan  hutan dengan memanfaatkan kawasan  perhutanan sosial yang dalam pengelolaannya  dilakukan  melalui  pendekatan  multi usaha.

Dalam percepatan produksi gula nasional  hingga bisa diwujudkan swasembada, melalui Perpres 40/2023, tertanggal  16 Juni kemarin, selain melakukan  ekspansi dengan pembukaan lahan baru, juga dilakukan peningkatan produktivitas hingga mencapai  93 ton perhektar, melalui perbaikan praktik agrikultur berupa pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan tebang muat angkut.

Kemudian melalui  peningkatan efisiensi, utilisasi, dan kapasitas pabrik gula untuk mencapai rendemen sebesar 1 1,2% .  Dan juga  peningkatan produksi bioetanol yang berasal dari tanaman tebu paling sedikit sebesar 1.200.000 kL.  Swasembada  gula ini diharapkan bisa  dapat diwujudkan pada  tahun masa 7  tahun mendatang,  tahun 2030.

Potensi kawasan perhutanan sosial di Jawa sangat potensial. Data dari Direktorat Penyiapan kawasan Perhutanan Sosial, Ditjen  Perhutanan  Sosial Kemitraan Lingkungan, ada seluas 922.769 hektar. Dan ini tersebar di Jawa Barat sekitar 269.782 hektar. Di Jawa Tengah sekitar 160.238 hektar  dan  di Jawa Timur ada seluas 455.707 hektar, serta di Banten,  ada sekitar 37 ribu hektar.